Daerah

Menolak dan Menerima Posisi Rais Syuriyah Lombok Tengah

NU Online  ·  Selasa, 8 Maret 2016 | 22:02 WIB

Menolak dan Menerima Posisi Rais Syuriyah Lombok Tengah

TGH Ma'arif Makmun (tengah)

Lombok Tengah, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Manhalul Ma'arif TGH Ma'arif Makmun kini menduduki Rais Syuriah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Ia dipilih tim Ahlul Halli wal-Aqdi yang terdiri lima orang secara tertutup. Kelima tuan guru sepuh perwakilan MWCNU se-Lombok Tengah juga menetapkan TGH Tamim Kahiri Adnan sebagai katib.

Dipilih sebagai Rais Syuriyah, ternyata TGH Ma'arif Makmun tidak menerima begitu saja. Ia berkelit beberapa kali.

"Saya menolak karena alasan pertama, Rais Syuriyah yang sekarang (periode 2011-2016) TGH Malik masih ada," kata Tuan Guru Ma’arif Makmun yang berbicara di hadapan peserta Konferensi Cabang ke XI pada Ahad (6/3) sore.

Akan tetapi penolakan dia, dijawab salah seroang tim AHWA, TGH M. Nasir yang menyebutkan, TGH Malik tidak siap karena alasan kesehatan dan usia yang telah lanjut. Karena itulah ia mempercayakan Rais Syuriyah kepada Tuan Guru Ma’arif Makmun.

Namun, TGH Ma’arif Makmun masih menolak karena ada yang lebih sepuh dari dia. "Apa alasan Bapak-bapak semua, khususnya saya bertanya kepada TGH Moh. Nawawi yang paling sepuh, karena untuk posisi Rais Syuriyah itu belum maqom saya?" tanyanya lagi.

Menurut TGH Nawawi, dirinya memberikan kepercayaan dengan alasan pengalaman keorganisasian terkait Nahdlatul Ulama. “Selama ini Anda (TGH Ma’arif Makmun) membesarkan NU telah lama melalui pesantren. Dan saya yakin Anda nanti bisa menjalankan organisasi ini dengan baik bersama tanfdiziah,” terangnya.

TGH Ma’arif Makmun masih tidak puas dengan jawaban itu. Dia kembali bertanya kepada TGH Tamim Khairi Adnan dan Ustz Zarkasi yang juga tim AHWA. Kedua menjawab, "tidak ada yang lain yang layak, kecuali Saudara," tegasnya.

Akhirnya TGH Ma’arif Makmun tidak bisa mengelak lagi. "Oleh karena itu dengan ucapan bismillahrrahmanirrahim, saya terima amanah ini," katanya yang disambut tepuk tangan peserta Konfercab.

Kemudian Pimpinan Sidang Konfercab, H. Masnun, melanjutkan sidang dengan proses pemilihan pemilihan Ketua PCNU sembari mengajak membacakan Alfatihah sebagai tanda bahwa Rais Syuriah ditetapkan. (Syamsul Hadi/Abdullah Alawi)