Jombang, NU Online
Untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Jamrut Washol atau Jam’iyyah Rutin Waqiah dan Sholawat pimpinan KH Moh Fadhulloh Malik menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.<>
Acara tersebut diselenggarakan pada Kamis (6/2) malam kemarin yang diikuti kurang lebih 200 jama’ah yang terdiri dari para Kyai, Ibu Nyai, warga sekitar, dan para santri putra maupun putri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.
Memang acara semacam ini mulai semarak diselenggarakan oleh Ormas-ormas Islam di Jombang, khususnya warga NU. Tujuan diselenggarakannya acara semacam ini adalah untuk mengagungkan kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad SAW seperti halnya yang dilakukan oleh Jamrut Washol ini.
Acara yang di mulai pada pukul 20.00 WIB tersebut, diawali dengan nyanyian shalawat yang dikumandangkan oleh grup Al-Banjari Pesantren Bahrul Ulum sendiri, dengan beberapa lagu pilihan mereka. Salah satunya adalah Kisah Sang Rasul yang dipopulerkan oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, pemimpin Ahababul Musthofa, salah satu grup pecinta Nabi SAW dari Solo. Semua jama’ah pun ikut menyanyikan lagu tersebut dan larut dalam suasana gembira akan kerinduan kepada Sang Rasul.
Setelah sholawatan usai acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Aminuddin dengan suaranya yang khas dan merdu. Kemudian sambutan-sambutan yang disampaikan oleh beberapa orang diantaranya adalah Ketua Panitia, Amin Masrukat, Majelis Pengasuh, KH M. Hasib Wahab, serta tak ketinggalan pula sambutan wakil Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, yang kebetulan dia juga termasuk salah satu anggota keluarga besar PP. Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.
Acara selanjutnya adalah pembacaan bersama surat Al-Waqi’ah dan do’a-do’a tertentu, yang disambung dengan pembacaan Mahalul Qiyam yang diiringi oleh ISHARI (Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia). Semua jama’ah yang hadir melantunkan dengan penuh semangat pembacaan sholawat saat mahallul qiyam.
Yang menarik di sini adalah pilihan lagi sholawat tersebut sangat baru. Tidak semua jamaah bisa mengikutinya dikarenakan nada yang tidak familiar di telinga . Acara yang ditutup pada jam 23.05 tersebut ditutup dengan ceramah agama dan sekaligus do’a oleh KH Masduki Abdurrahman dari Perak Jombang. (Dodik Irawan/Anam)
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Shalat Tarawih Tapi Belum Shalat Isya, Penting untuk yang Suka Datang Telat
3
Syekh Wahbah Zuhaili: Ulama Produktif Abad 20 Berjuluk Imam Suyuthi
4
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
5
Literasi Digital NU Bali Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi untuk Membangun Harmoni
6
Kultum Ramadhan: War Takjil Kaum Nonis, Bangun Keharmonisan di Tengah Keragaman
Terkini
Lihat Semua