Cirebon, NU Online
Dalam setiap minggunya, sekitar empat puluhan santri dari enam rombongan belajar kelas ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Pesantren Ketitang Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon mengikuti pengajian melalui penayangan film-film pilihan.<>
Seperti kali ini, tampak setiap kelas bergiliran untuk menyimak sebuah film garapan Eros Djarot di tahun 1988 dengan judul Tjoet Nyak Dhien, Sabtu (20/4).
Selain pemutaran film, para santri juga dibekali dengan penyampaian intisari dan amanat yang terkandung di dalamnya. Hal ini merupakan salah satu metode yang sengaja ditempuh dalam rangka memberikan suri tauladan serta mengawal generasi bangsa untuk dapat memanfaatkan karya seni dengan sebaik mungkin. Demikian disampaikan Yoyon Syukron Amin, salah satu guru saat ditanya mengenai tujuan pemutaran film tersebut.
“Pemutaran film ini juga dilakukan untuk mengisi kekosongan, serta akan lebih mempermudah kami para guru untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran dengan lebih mengena”. Tambah Yoyon.
Hal senada juga ditambahkan oleh Ahmad Zuhri, Ketua Yayasan Hidayatul Mubtadiin Ketitang, Japurabakti, Astanajapura Kab. Cirebon.
“Pengajian melalui film ini penting menurut kami, dengan tujuan untuk mengimbangi pengaruh hiburan yang berlebihan dan negatif bagi anak-anak jika tidak didampingi dengan baik”. Jelas alumni pesantren Lirboyo yang juga salah satu pengus PC. Ansor Kab. Cirebon ini.
Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor: Sobih Adnan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua