Membangun Pondasi Islam Melalui Hikmah Isra Mi'raj
NU Online · Senin, 2 Juni 2014 | 15:26 WIB
Makassar, NU Online
LP Ma'arif NU Makassar memperingati Isra Mi'aj Nabi Muhammad yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus OSIS baru, acara ini diselenggarakan Ahad (01/06) bertempat di aula SMP Ma'arif NU Makassar. Tampak beberapa tokoh NU Kota Makassar hadir dan keluarga besar SMP Ma'arif Makassar.
<>
Kali ini peringatan Isra Mi'raj bertemakan "Membangun Pondasi Islam melalui Isra Mi’raj”. Hal ini didasari pada proses Isra Mi'raj Nabi, shalat lima waktu diterima sebagai sebuah amalan yang wajib didirikan setiap umat Islam. “Maka dari itu seyogianya shalat dijadikan sebagai manifestasi membangun bangsa yang berperadaban,” kata Muhammad Said yang juga Kepala SMP Ma'arif NU Makassar.
Ust. Muh Tahir Ali sebagai pembawa hikmah menyampaikan proses Isra Mi'raj Nabi bukan hanya bernilai ritual saja, tetapi didalamnya terdapat proses penghambaan pada Tuhannya. Hal ini kita pahami bersama bahwasanya shalat itu merupakan sesuatu yang wajib didirikan, namun didirikannya shalat tidak hanya ritual semata, namun nilai-nilai shalat itu mestinya diimplementasikan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
“Bangsa yang besar ini, tentunya butuh pemimpin yang memiliki sifat kepedulian terhadap kemajuan bangsa. Nah, dari proses penghambaan seorang hamba pada Tuhannya melalui shalat inilah diharapkan tercermin pada setiap diri manusia artinya pemimpin ke depan mestinya mampu mengimplementasikan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam shalat itu sendiri,” tandasnya. (Andy Muhammad/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua