Setiap bulan dua kali, tepatnya hari Kamis, mahasiswa Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas, Jombang menggelar kegiatan dibaiyah (membaca Maulid Diba’i) dan khataman Al-Qur'an. Selain untuk meningkatkan spiritualitas para mahasiswa, kegiatan ini juga sebagai bentuk melestarikan budaya Nahdhatul Ulama (NU).
Sebagai kampus yang berdiri di lingkungan salah satu pendiri NU, kamus terseut memang memiliki nilai lebih, yaitu keharusan untuk terus melestarikan warisan atau amalan pendiri NU tersebut di luar jadwal akademiknya.
M. Mabrur salah seorang mahasiswa setempat mengatakan bahwa Unwaha adalah kampus yang memiliki tokoh besar yang berpengaruh di Nusantara ini. Sejumlah perjuangan dan warisan budaya sudah seharusnya menjadi contoh dan dilestarikan masyarakat, pemuda termasuk mahasiswa.
"Jika dalam NU kita menemui empat madzab, maka di Unwaha sendiri kita menemui Mbah Wahab (sapaan KH Abdul Wahab Chasbullah), ya kurang lebih seperti itulah beliau bagi kami. Dan Mbah Wahab juga sebagai pendiri sekaligus pelopor NU, bagaimana pun kami harus melestarikan tradisi NU," ujarnya, Kamis (23/6).
Selain itu, sejumlah mahasiswa Unwaha juga tak jarang mengadakan tahlil bersama, pembacaan yasin, istighotsah dan semacamnya. "Itu untuk membentuk pribadi mahasiswa Unwaha agar selalu kuat dalam bidang apa pun terutama spiritualitasnya. Unwaha memang kampus umum tapi nilai-nilai NU tidak boleh lepas dari setiap sisinya. Jadi, solusi cerdasnya adalah senantiasa melestarikan tradisi-tradisi NU," tambahnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua