Daerah

Manakib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani Tidak Hanya Dibaca Tapi Diteladani

NU Online  ·  Senin, 10 Desember 2018 | 14:30 WIB

Manakib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani Tidak Hanya Dibaca Tapi Diteladani

Pengajian rutin selapanan Fatayat NU Demak, Jateng

Demak, NU Online
Bagi warga NU, manakib (sejarah hidup) Syekh Abdul Qodir Al-Jailanai sudah tidak asing lagi karena sudah menjadi kebiasaan dan ritual keseharian terutama saat mereka mau punya hajat selalu berwashilah (perantara) kepada para wali.

Hj Khoirunnisa Fahmi saat ngaji menjelaskan, manakib dibaca dan dipelajari sebagai bentuk penghormatan dan memuliakan kekasih-kekasih Allah yang diberi keistimewaan lebih.

Dikatakan, dengan membaca dan mempelajari kisah hidup para kekasih Allah selain berwashilah dalam berdo’a memohon pada Allah juga bisa untuk mengambil hikmah kehidupan yang perlu ditiru dalam kehidupan keseharian.

“Manaqib ini tidak semata untuk dibaca, lebih dari itu untuk dipelajari dan mengambil hikmah dalam perjalanan hidup para wali yang sederhana dan bijak dalam menangani berbagai persoalan umat,” katanya di Gedung PCNU Demak, Ahad (9/12).

Pada kesempatan yang sama Ketua PC Fatayat NU Demak Hj Nurul Hidayati mengajak anggotanya untuk meneladani akhlak Syekh Abdul Qodir dalam keseharian terutama di dalam mengimplementasikan pada organisasi yang dijalaninya.

"Kita sebagai  anggota Fatayat harus mengenal sirah kanjeng syekh sehingga kita tidak hanya bisa baca tapi juga bisa meneladaninya dalam khidupan sehari-hari dan berorganisasi,” pinta Nurul.

Acara ngaji rutin selapanan di Gedung PCNU Demak diikuti Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama se Kabupaten Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Muiz)