Daerah

Majalah Tremas Edisi 12 Angkat Tema Gerakan Ayo Mondok

NU Online  ·  Jumat, 1 Januari 2016 | 18:06 WIB

Pacitan, NU Online
Panitia Perpustakaan Attarmasi Pondok Tremas Kabupaten Pacitan menerbitkan majalah Media Attarmasi edisi terbaru. Majalah edisi Ke-XII yang secara khusus mengangkat tema Gerakan Nasional Ayo Mondok ini diluncurkan dalam seminar bertema “Menjaga dan Melestarikan Tradisi Aswaja Untuk Mempertahankan NKRI”, Jum’at (1/1).

Pengasuh pesantren Tremas KH Luqman Harits Dimyathi yang juga merupakan Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok secara resmi meluncurkan majalah ini. Peluncuran majalah ini ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali dan penandatanganan pada cover majalah.

Kiai Luqman menyambut baik usaha tim redaksi majalah yang turut mengangkat dan mengampanyekan Gerakan Nasional Ayo Mondok. Menurutnya, Gerakan Ayo Mondok pertama kali didengungkan dari Pesantren Tremas ini. Gerakan Ayo Mondok merupakan wujud ikhtiar kalangan pesantren untuk mengenalkan pendidikan pesantren pada masyarakat dunia. Kehidupan di pesantren mewakili model Islam Nusantara.

”Saya yakin, ke depan Islam pesantren, Islam Nusantara akan menjadi dambaan dunia,” tuturnya di hadapan ratusan santri yang memenuhi gedung aula pondok Tremas.

Ia berharap pengelolaan dan penerbitan majalah Media Attarmasi lebih ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. "Secara umum isinya cukup bagus, tetapi ke depan perlu banyak belajar tentang tata bahasa yang baik agar lebih layak dibaca oleh masyarakat luas," imbuhnya.

Pada edisi baru ini majalah yang memiliki slogan media komunikasi dan transformasi informasi ini juga menyajikan artikel seperti biografi masyayikh, wawancara ekslusif, profil organisasi santri, potret kegiatan santri, kalam hikmah, dan cerpen santri.

Majalah Media Attarmasi pertama kali terbit pada 2001. Majalah ini terbit sekali dalam setahun. Tim redaksi dan pengelolaanya diasuh oleh santri Kelas I Madrasah Aliyah Mu'adalah.

“Majalah ini sarana latihan para santri dalam dunia tulis-menulis,” ujar pembimbing redaksi Ustadz Muntako. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)