Daerah

Mahasiswa Unugiri Bojonegoro Belajar Dunia Migas

Jum, 27 September 2019 | 01:00 WIB

Mahasiswa Unugiri Bojonegoro Belajar Dunia Migas

Mahasiswa Unugiri Bojonegoro kuliah tentang Migas (Foto: NU Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Potensi minyak dan gas (Migas) di tanah air menjadi hal yang sangat ramai dibicarakan, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Migas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menjadi industri yang menarik untuk dibicarakan, terutama dari segi kontribusi dan partisipasi mahasiswa.
 
Melihat pentingnya mengenalkan dan mendekatkan dunia migas pada para calon cendekiawan ini, maka Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Jabanusa dan PT Pertamina EP Cepu merasa perlu untuk menambah pengetahuan para mahasiswa tentang migas. Sehingga mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro belajar dunia migas melalui kuliah umum di Hotel Dewarna, Rabu (25/9).
 
Ada 250 mahasiswa Unugiri Bojonegoro dari Fakultas Sains dan Teknologi yang mengikuti kuliah umum dengan pembicara Kepala Unit Percepatan Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB), Waras Budi Sentosa dan juga JTB Site Office & PGA Manager, Kunadi.
 
Rektor Unugiri H. Ridwan Hambali mengatakan, daerah Bojonegoro ada ladang minyak yang cukup potensial. Dan mahasiswa Unugiri perlu mengetahuinya. "Karena itu saya meminta SKK Migas Jabanusa dan PEPC berkenan menambah pengetahuan mahasiswa Unugiri seputar migas," ungkapnya saat pembukaan kuliah umum.  
 
Dikatakan, Unugiri Bojonegoro telah beberapa kali bekerjasama dengan SKK Migas-PEPC. Sehingga dengan adanya partisipasi semacam ini, ke depan akan terus terjalin silaturahmi antara Unugiri, PEPC, dan SKK Migas lebih baik lagi.
 
Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Jabanusa, Dimas Ario Rudhy Pear menuturkan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman yang benar, tentang industri hulu migas.
 
"Serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tiap mahasiswa Unugiri, sehingga memahami mengenai pengelolaan industri hulu migas di Indonesia," tuturnya.
 
Terlebih lanjutnya, karena di Bumi Bojonegoro ini terdapat proyek Migas yang merupakan proyek strategis nasional, seperti proyek pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dan juga terdapat proyek lapangan Banyu Urip, Lapangan Sukowati, dan lain-lain.
 
Dalam pemaparan mengenai Kegiatan Industri Hulu Migas di Indonesia, Kepala Unit Percepatan Proyek JTB Waras Budi Sentosa menjelaskan, mekanisme Perijinan Satu Atap bertujuan untuk sinkronisasi perijinan bekerjanya industri hulu migas di Indonesia. Selama masih berada di wilayah kekuasaan negara, masih menjadi otoritas negara untuk mengelolanya.
 
"Selama investor masuk, akan mengurangi investasi negara. Akan tetapi, kami di SKK Migas, akan tetap menjaga kedaulatan energi. Jadi jangan pernah kuatir mengenai hal kedaulatan energi," terang Waras saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa.
 
Materi mengenai generasi milenial dan perkembangan Proyek Jambaran-Tiung Biru disampaikan oleh PT Pertamina EP Cepu, Kunadi. Dalam paparannya Kunadi menambahkan, Pertamina juga merupakan salah satu perusahaan migas di Indonesia, mempunyai anak perusahaan yang bergerak dalam industri hilir migas, seperti adanya kilang dan juga BBM. 
 
"Mengenai standar BBM, seperti bensin dan solar, sudah sesuai standar internasional. Untuk kendaraan baru, sebaiknya dapat menggunakan bahan bakar yang bagus juga, jadi disesuaikan, jelasnya.
 
Disamaikan, Pertamina juga membuat green diesel, green avtur, dan green gasoline. Bahan Bakar ini menggunakan bahan baku Kepala Sawit. "Ramah lingkungan ini bermanfaat untuk menjaga kesinambungan energi di Indonesia dengan cara meningkatkan industri minyak terutama melakukan inovasi dengan bahan baku alami," imbuhnya.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz