Daerah

Mahasiswa Mulai Datangi Pegadaian

NU Online  ·  Rabu, 12 November 2003 | 09:02 WIB

Jakarta, NU Online
Mahasiswa di Yogyakarta mulai mendatangi pegadaian untuk menggadaikan barang milik mereka sebagai upaya mendapatkan tambahan uang saku untuk mudik pada Lebaran 2003.

"Selain dapat uang saku untuk pulang kampung, cara ini juga lebih aman. Karena kalau ditinggal di tempat kos ada kemungkinan hilang dicuri," kata Wahid, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang ditemui di Pegadaian Cabang Lempuyangan, Yogyakarta, Rabu.

<>

Selain Wahid, nasabah lain tampak memenuhi antrian di pegadaian tersebut. Sebagian besar dari nasabah tersebut adalah mahasiswa yang ingin menggadaikan barang milik mereka sebelum pulang kampung.
 
Fitri, mahasiswi asal Bandung mengatakan ia menggadaikan barang lebih sebagai tindakan pengamanan, karena uang bukan prioritas utama. Kalau di kos lebih rawan. Belum lagi kalau kos-kosan tiba-tiba bocor pas hujan. Bisa hancur barang kami. Makanya kami memilih menitipkannya ke pegadaian. Lebih aman," kata Fitri yang menggadaikan komputer.

Karena itu, para mahasiswa tidak terlalu mempersoalkan taksiran harga yang diberikan pegadaian terhadap barang yang akan mereka gadaikan. "Yang penting pantas saja," kata Wahid yang mengaku mendapat uang Rp450 ribu untuk TV 21 inci yang digadaikannya.

Asisten Manajer Pegadaian Cabang Lempuyangan, Sargiyanto SH, mengatakan omset pegadaian meningkat tajam setiap menjelang Lebaran. Peningkatan ini mulai terjadi sejak seminggu setelah Puasa," katanya.

Ia menjelaskan sampai pertengahan Puasa peningkatan omset pegadaian mencapai 10-15 persen. Jika hari-hari biasa, omset mereka mencapai Rp 90-100 juta perhari, maka saat ini bisa mencapai Rp110-120 juta. "Sebagian besar  yang digadaikan adalah barang elektronik seperti komputer, tape dan TV. Selain itu motor juga banyak yang digadaikan," katanya.

Ia menambahkan, Pegadaian Lempuyangan menjadi pilihan kalangan mahasiswa karena berani memberikan taksiran lebih tinggi dibandingkan pegadaian lain. "Kami memang sengaja membidik kalangan mahasiswa untuk jadi nasabah. Dan nyatanya mereka cukup potensial," katanya.

Sebagian besar mahasiswa yang menggadaikan barangnya lebih bertujuan untuk menitipkan barang agar lebih aman selama ditinggal. Selain tidak mungkin hilang, barang yang digadaikan akan lebih terawat.

"Untuk itu barang yang mereka gadaikan biasanya akan langsung diambil dengan sekali tebusan setelah mereka kembali ke Yogya. Tetapi tidak jarang mereka menggadaikan barang untuk mencari uang saku buat mudik," katanya.(mkf)

Â