Jombang, NU Online
Informasi bohong atau hoaks sebetulnya tidak semata masif di Negara Indonesia, namun juga berlangsung gencar di negara-negara yang lain seperti Amerika Serikat dan seterusnya.
Perihal ini disampaikan Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Cabang Jombang Nuril Hidayah. Dan bahkan penyebaran hoaks tidak mudah untuk dibendung, lantaran penyebarannya menyesuaikan tren yang berkembang.
"Hoaks atau istilah lain sudah menjadi kegelisahan banyak negara," ungkapnya saat melakukan dialog di Radio Suara Jombang FM, Selasa (24/7).
Pada momentum politik seperti saat ini misalnya, kata dia, ada banyak konten hoaks yang sengaja dimainkan, di antaranya yang paling gencar disebar adalah konten SARA. Lantaran konten SARA dinilai paling efektif untuk mempengaruhi seseorang.
"Karena sebenarnya konten SARA inilah yang memang paling efektif mempengaruhi lawan," ujar dia.
Kendati begitu, ia mengatakan, dibandingkan masyarakat di negara-negara lain, masyarakat Indonesia dapat dibilang cukup intensif melakukan upaya-upaya untuk menghalau penyebaran hoaks. Ini, paparnya, adalah sesuatu sikap yang patut diapresiasi.
Ia menambahkan, sikap yang demikian diakui oleh salah seorang peneliti dari Amerika Serikat yang sebelumnya melakukan penelitian lewat Mafindo. Hasilnya, peneliti tersebut menilai bahwa Indonesia potensi menjadi masa depan atau center dalam menanggulangi penyebaran hoaks.
"Katanya begini, masa depan penanganan terhadap hoaks itu ada di Indonesia. Karena di Amerika animo masyarakatnya untuk menangkal hoaks secara bersama-sama itu sangat kurang. Beda dengan masyarakat Indonesia," jelasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)