Banyumas, NU Online
Mengawali pelaksanaan program kerja PC Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah masa khidmah 2018-2023 menggelar rapat kerja pengurus. Raker diikuti oleh seluruh pengurus berlangsung Sabtu-Ahad, 21-22 April 2018 di Hotel Slamet Lokawisata Baturraden.
Ketua PC Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Fauzi, dalam paparannya menyampaikan bahwa forum raker ini sebagai ruang konseptualisasi sejumlah program kerja yang telah disusun pengurus. “Sebagai tahapan awal dalam merumuskan kerangka kerja lima tahun kedepan masa kepengurusan. Sejumlah gagasan pembaharuan pendidikan juga direncanakan yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan masyarakat," jelasnya, Sabtu (21/4).
Menurut Fauzi LP Ma’arif NU memiliki peranan yang strategis dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan. Peran dan fungsinya diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan mutu pendidikan.
“Potensi dan kinerja pengurus akan disinergikan agar optimal dalam melayani satuan pendidikan. Utamanya dalam realisasi prioritas program strategik yang telah dirancang sesuai bidang masing-masing,” paparnya di depan sekitar empat puluhan peserta.
Sementara Wakil Ketua PCNU Kabupaten Banyumas, Luthfi Hamidi saat membuka acara, menyampaikan bahwa raker ini sebagai awal konsolidasi antarpengurus untuk bersama memantapkan gerak langkah. Raker juga sebagai khidmah organisasi untuk bersama meningkatkan kualitas pendidikan Nahdliyyin.
"Ma’arif NU harus melakukan branding secara besar-besaran, meningkatkan standar mutu layanan," harap pria yang juga Rektor IAIN Purwokerto itu.
Dikatakan sinergi sekolah dan madrasah perlu dibangun untuk saling mendukung dan membantu satuan pendidikan.
Selain itu, Luthfi juga berharap komposisi pengurus harus saling menguatkan satu sama lain. Melalui kepemimpinan yang baru dengan motivasi kuat untuk bekerja dan mengabdi.
Sudah saatnya LP Ma’arif NU Banyumas meneruskan kiprah memajukan sekolah/madrasah yang diminati dan menjadi favorit bagi masyarakat. Ma'arif NU Banyumas juga harus dapat meningkatkan kesejahteraan pendidik agar lebih mandiri dan bermartabat.
"Sehingga Nahdliyyin merasa memiliki (sense of belonging) dan kebanggaan menyekolahkan anaknya di Ma’arif yang berprestasi dan berakhlak mulia," pungkasnya. (Musmuallim Ma'arif/Kendi Setiawan)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua
