Daerah

Ma’arif Prihatin Terdesaknya Ajaran Aswaja

NU Online  ·  Kamis, 11 April 2013 | 05:33 WIB

Jombang, NU Online
Tantangan terhadap eksistensi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah di lembaga pendidikan ternyata kian memprihatinkan. Sejumlah madrasah  terindikasi telah diserang Islam garis keras. <>

Pengakuan ini disampaikan salah seorang guru madrasah saat acara rapat koordinasi PC LP Ma’arif NU Jombang dengan Musyawarah Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MKKMI) se Kabupaten Jombang  (10/4).

H Salmanuddin, Ketua PC LP Ma’arif NU Jombang menandaskan bahwa kondisi ini mulai menggejala di sejumlah madrasah. "Karena itu harus ada filter kuat agar kondisi ini tidak berkelanjutan," katanya.

Yang harus terus dilakukan adalah antara lain dengan memberikan pembekalan kepada para siswa dengan materi Aswaja ala NU. 

"Para siswa harus kita lindungi aqidahnya  agar tidak mudah terkena virus yang merugikan tersebut," lanjut Gus Salman, sapaan akrabnya.

Pengasuh Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung ini menyarankan agar untuk materi keaswajaan lebih ditekankan kepada doktrinasi seluruh amaliah ala NU. 
"Untuk tingkatan MI dan MTs, jangan membuka khilafiyah," katanya. Justru di usia tersebut, para siswa harus kuat secara aqidah dengan pemahaman yang jelas dan tidak ada pengkaburan. 

"Kalau sudah memasuki tingkatan Madrasah Aliyah, kita bisa memberikan ruang adanya perbedaan pandangan," katanya.

Menghadapi tantangan aqidah seperti ini sudah saatnya semua pihak untuk ambil peran. "Semua lembaga di Ma’arif  harus terus berbenah," tandas Gus Salman.

Pada saat yang bersamaan, semua lembaga pendidikan di Ma’arif harus terus memperbaiki kinerja dan mutu pendidikan dan layanan sehingga tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.  


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah