Probolinggo, NU Online
Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) Madrasah Aliyah (MA) Zainul Hasan (Zaha) 1 Genggong, Probolinggo, Jawa Timur menggelar Mosba atau Masa Orientasi Santri Baru. Kegiatan dimulai Senin hingga Kamis (1-4/7).
Kepala MA Zaha 1, KH Ahsan Maliki mengemukakan bahwa Mosba pada lembaga yang berdiri di bawah naungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini sedikit ada perubahan sehingga menampilkan kesan yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Di tahun ini PPSB MA Zaha 1 Genggong bekerja sama dengan berbagai pihak. “Dimulai dengan melibatkan jajaran Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, dewan guru, TNI, serta OSIS,” katanya, Kamis (4/7).
Secara khusus, mengingatkan para peserta didik untuk menata niat. “Kami mengingatkan santri baru setiap saat agar menata, memperbaiki dan memperbarui niat sebelum melangkah lebih jauh,” pesannya.
Kiai Ahsan mengemukakan bahwa tema Mosda kali ini berupaya menjadikan peserta didik yang nota bene sebagai santri menjadi insan yang memiliki perangai terpuji. “Tema Mosda adalah menuju santri yang berakhlakul karimah, berkarakter dan berperestasi,” jelasnya.
Demikian pula Mosba dikemas semenarik mungkin. “Hal itu agar santri baru merasa nyaman dan asyik menikmati proses pembelajaran untuk tiga tahun ke depan,” jelasnya.
Ustadz Deo A Pramadhan selaku panitia menambahkan, materi selama Mosba antara lain diisi dengan pengenalan visi dan misi pesantren sekaligus madrasah.
“Materi kepesantrenan oleh jajaran pengasuh, sedangkan kemadrasahan oleh kepala madrasah,” katanya. Termasuk tentang pengenalan keorganisasian oleh pembina OSIS, hingga wawasan kebangsaan oleh TNI, lanjutnya.
Ustadz Deo menambahkan bahwa pada Mosba kali ini wawasan kebangsaan dimulai dari upacara bendera dan latihan baris berbaris. “Hal tersebut karena merupakan contoh bentuk pembinaan nasionalisme paling mendasar,” terangnya.
Tidak berhenti sampai di situ, para peserta didik baru juga menerima materi pembinaan. “Yaitu bersumber pada penyiapan karakter santri berdasarkan 4 pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. Sedangkan puncak Mosba adalah bakti sosial bakti sosial kepada masyarakat kurang mampu di sekitar madrasah,” tandas mantan pengurus di PCINU Turki tersebut. (Ibnu Nawawi)