Daerah

MA Ma’arif NU Udanawu, Madrasah Desa Sarat Prestasi

NU Online  ·  Senin, 2 Juni 2014 | 04:00 WIB

Blitar, NU Online
Jauh dari kota tidak berpengaruh pada prestasi siswa. Contohnya siswa Madrasah Aliyah LP Ma’arif NU  Udanawu Blitar yang pada ujian nasional (UN) lalu meraih nilai tertinggi Madrasah Aliyah se-Kabupaten Blitar. Siswa itu bernama Mohammad Imam Bahruddin kelas XII IPA.
<>
Tidak hanya itu, delapan siswa madrasah dibawah naungan Jamiyah Nahdlatul Ulama  MWC Udanawu itu, juga lolos mewakili Kabupaten Blitar dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat provinsi Jawa Timur.

Dan yang sangat membanggakan lagi tahun 2014 ini, tim rebananyajuga meraih  juara 1 tingkat Jawa Timur.“ Selain lulus 100 persen. Salah satu siswa mendapat  nilai UN tertinggi tingkat Aliyah se Kabupaten Blitar,’’ ujar Drs H Ahmad Zamrodji MH, pimpinan MA Ma’arif kepada NU Online Sabtu (31/5.

Selain itu, lanjut Zamrodji yang  kini juga menjabat Ketua MUI Kabupaten Blitar itu, lima siswanya masuk 10 besar terbaik pelatihan otomotof tingkatnasional. Mereka adalah  Mohammad Abdul Muhsin, Soko Rahayu, Joko Supriyanto, Ahmad  Wahyu Riza dan Mohammad Aris Santoso. “Bahkan Mohammad Abdul Muhsin diterima sebagai instruktur di BLK Tulungagung,’’ ungkap Zamrodji.

Bahkan, di cabang olahraga salah satu siswa Aliyah Ma’arif ada yang lolos seleksi Timnas U17, yang dipersiapkan untuk dikirim ke Spanyol. Belum lagi tim beladirinya. Di cabang ini, khususnya pencak silat dan wushu serta ji jit tsunya sudah sering kali menyabet juara baik lokal maupun  regional.

“Di sekolah ini kita memang memperhatikan minat dan bakat siswa. Dengan bimbingan para ahli mereka kita salurkan bakatnya dan akhirnya prestasinya baik,’’ tandasnya.

Ia katakan, di Aliyah Ma’arif selama ini memang menerapkan sistem tree in one. Artinya siswa yang sekolah di lembaga pendidikan tersebut akan mendapatkan tiga keuntungan sekaligus. Pertama, paham agama Islam, bisa ketrampilan dan bisa pelajaran sesuai dengan kejuruan misalnya IPA atau IPS.

Karena menerapkan sistem itu, maka tidak heran kalau madrasah dibawah naungan NU itu sangat diminati warga sekitar. Setiap tahun tidak kurang dari 400 siswa diterima di madrasah yang berlokasi di Jl Raya Bakung Udanawu tersebut. Mereka datang dari daerah Blitar dan sekitarnya. Bahkan ada juga yang dari luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. (imam kusnin ahmad/abdullah alawi)