Pasuruan, NU Online
Ribuan masjid di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang dikelola oleh warga NU, setiap bulan Ramadhan membentuk kepanitiaan zakat. Untuk memaksimalkan pelaksanaannya, baik secara hukum fiqh maupun undang-undang zakat, Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU Kabupaten Pasuruan LAZISNU dan Baznas untuk bersama-sama menggelar Rakor Penataan Amil Zakat Berbasis Masjid.
“Kepanitiaan yang terbentuk di kebanyakan masjid-masjid selama ini masih kepanitiaan zakat yang dibentuk sendiri oleh pengurus masjid setempat, belum resmi sebagai amil zakat yang disahkan oleh Baznas. Melalui Rakor ini, LTMNU mengupayakan adanya ketertiban dalam menghimpun dan penyaluran zakat,” tutur Agus H Mundir Muslih, ketua LTMNU dalam sambutan Rakor, Rabu (23/5)
di Graha PCNU Kabupaten Pasuruan.
Menurut Gus Mundir, sapaan akrabnya, tindak lanjut adanya Rakor ini, LTMNU akan fokus melakukan pendampingan di 110 Masjid dengan melibatkan MWC LTMNU se-Kabupaten Pasuruan dalam penertiban kepanitiaan zakat tersebut.
Dalam Rakor tersebut juga untuk menambah pemahaman tentang pembentukan dan tugas amil zakat sehingga ibadah zakat sah secara fiqih. Materi ini disampaikan oleh KH Muchibbul Aman Ali selaku Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya sah berdasarkan Undang-Undang zakat yang diampu oleh H Imam Istajib dari Baznas Kabupaten Pasuruan.
Selain itu, Imam Istajib juga memberikan pengarahan terkait Pengajuan SK Panitia Zakat kepada Baznas dapat melalui LTMNU. (Dina Madaniah/Kendi Setiawan)