Daerah

LTMNU Jombang Minta Jangan Bawa Politik Praktis ke Masjid

NU Online  ·  Ahad, 13 Mei 2018 | 00:00 WIB

LTMNU Jombang Minta Jangan Bawa Politik Praktis ke Masjid

Ketua LTMNU Jombang, Moh Makmun

Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul (LTMNU) Jombang, Jawa Timur kian gencar melakukan pendampingan-pendampingan terhadap sejumlah takmir masjid. Pendampingan diwujudkan dengan kegiatan dialog strategi memakmurkan masjid, pelatihan imam dan khatib serta pelatihan yang lain.

Demikian itu dilakukan untuk membekali takmir masjid dan mushalla di Jombang agar lebih bisa memakmurkan masjid atau mushallanya dengan beragam kegiatan yang bermanfaat.

"Sehingga kegiatan-kegiatan kemasjidan dapat berjalan dengan baik," kata Ketua PC LTMNU Jombang Moh Makmun kepada NU Online, Sabtu (12/5). 

Di samping itu, kegiatan tersebut untuk mencegah penyalahgunaan masjid sebagai tempat politisasi masjid atau politik praktis, lantaran menurutnya, belakangan ini tak sedikit kelompok-kelompok tertentu menjadikan masjid sebagai salah satu media politik praktis mereka. Terlebih pesta demokrasi (tahun politik, red) tak lama lagi akan dihelat.

"Kami tidak ingin masjid dijadikan ajang mencela, menghasut dan memprovokasi jamaah," ungkapnya.

Menurut pandangannya, pengaruh politisisasi masjid cukup serius terhadap keberadaan jamaah. Ada potensi jamaah akan mulai malas datang ke masjid sebab penyalahgunaan fungsi masjid.

"Karena masjid adalah milik semua orang, jangan sampai orang malas ke masjid gara-gara ada oknum penceramah yang suka mengolok dan bicara politik praktis," tuturnya.

Moh Makmun mengatakan, Ahad (13/5) melakukan pendampingan terhadap takmir masjid akan dilakukan di MWCNU Kecamatan Megaluh Jombang. Kali ini didukung oleh Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) cabang Megaluh. 

Pendampingan tersebut melalui pelatihan strategi memakmurkan masjid dan pelatihan imam dan khatib. Sementara narasumbernya Ketua LTM PWNU Jawa Timur dan Ketua LTMNU Jombang. Diperkirakan pesertanya 130 dari takmir masjid dan mushalla di wilayah Megaluh. (Syamsul Arifin/Muiz)