Daerah

LTMNU Bogor Ajak Pemuda NU Ramaikan Masjid

NU Online  ·  Selasa, 5 Juni 2018 | 07:30 WIB

LTMNU Bogor Ajak Pemuda NU Ramaikan Masjid

Kegiatan Sanlat LTMNU Kabupaten Bogor

Bogor, NU Online
Perkembangan zaman begitu cepat, arus komunikasi dan informasi baik itu positif dan negatif melintas ke berbagai ranah kehidupan bangsa seakan tak bisa dibendung lagi, hal itu memberikan dampak signifikan pada psikologi masyarakat Betawi. 

Tanah luas nan hijau tergantikan dengan benteng dan tembok ribuan perumahan dan komplek hingga berimbas pada menjamurnya masjid dan majelis taklim baru, itu sebuah fenomena nyata yang terus terjadi di sekitar perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Depok. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Sekretaris Lembaga Ta’mir Masjid LTM PCNU Kabupaten Bogor, H Abdul Hadi Hasan saat menyampaikan ceramah terkait realita kehidupan dan perubahan psikologi nahdliyin Betawi di Yayasan Al Ittihadul Islami Annahdliyah Citayam, Bojonggede, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin (4/6) malam.

“Perumahan semakin banyak, masjid dan majelis baru semakin menjamur, kita warga dan para pemuda NU harus berperan aktif dalam mengisi tempat-tempat strategis tersebut, hidupkan Islam Aswaja Annahdliyah.” ucap Kang Hadi. 

Dikatakan, pemuda NU harus rajin mengaji kepada para tokoh ulama nahdliyin dan membantu mereka dalam mencerdaskan warga dan bangsa. Seraya mengutip sebuah kalimat hikmah berbahasa Arab  Subbanul Yaum Rijalul Ghad. Pemuda hari ini merupakan pemimpin masa depan. Apabila pemuda diam tidak terjun meramaikan masjid dan majelis maka kelak jangan heran kepemimpinan akan diraih oleh pihak lain dan berdampak pada perubahan amaliah ubudiyah warga di perbatasan Kabupaten Bogor ini.

“Selama Ramadhan, Saya pantau aktifitas pemuda disini cukup bagus. Ingat jangan berhenti ketika Ramadhan berakhir, tapi aktifitas ini harus dilanjutkan dan tebarlah virus kebaikan,” tegas Kang Hadi. 

Selama Ramadhan santri dan pemuda NU nampak meramaikan Sanlat yang diadakan oleh Sekretaris LTN PCNU Kab Bogor, Abdul Hakim. Berbagai materi keaswajaan, kebangsaan dan kajian agama serta etika Islami menjadi bahan asupan demi membangun dan mencetak pemuda yang mencintai Ulama Nusantara dan siap menjadi benteng NKRI. (Red: Muiz)