Daerah

LP Ma’arif NU Berperan Wujudkan Kota Layak Anak di Sukoharjo

Jum, 7 Agustus 2020 | 13:30 WIB

Sukoharjo, NU Online

Selaras dengan salah satu program Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sukoharjo yang tertuang dalam program kampanye Pola Asuh Anak dan Remaja, LP Ma’arif NU turut mendukung terwujudnya Kota Layak Anak (KLA).

 

Dukungan LP Ma'arif NU berupa penyelenggaraan bimbingan bagi para guru agar mampu menciptakan relasi yang harmonis dan lingkungan pendidikan tanpa kekerasan.

 

“Di LP Ma’arif NU sendiri ada pembinaan untuk guru-guru agar mampu membangun relasi yang harmoni antara guru dengan murid ataupun antara murid dengan murid lain, sehingga murid akan saling menghormati, menghargai, dan akrab dengan temannya," ungkap Sekretaris PC LP Ma’arif NU Sukoharjo Hj Hafidah, Rabu (6/8)

 

Dikatakan, meskipun sekolah Ma’arif di Sukoharjo tidak banyak kasus kekerasan (bullying), pihaknya perlu menjalankan program untuk mengantisipasi tindakan tersebut.  

 

Dalam acara 'Talk Show Sambung Roso' yang ditayangkan di channel Youtube TVNU Sukoharjo pada Rabu (6/8), Hafidah menyampaikan bahwa LP Ma’arif NU juga mendorong murid untuk aktif dalam kegiatan tidak hanya internal namun juga eksternal.

 

“Kegiatan tersebut berupa kegiatan sosial keagamaan yang sudah disusun untuk dilaksanakan rutin. Ada yang setiap hari seperti Shalat Dhuha, setiap minggu seperti Tahlil dan Berzanjen, dan yang bulanan seperti pengajian dengan masyarakat sekitar” paparnya.

 

Dikatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo juga turut mendukung terwujudnya Kota Layak Anak (KLA) dengan menyelenggarakan Road Show ke beberapa SMP di Sukoharjo untuk mengadakan analisis sosial (ansos) kekerasan terhadap siswa-siswi lewat media sosial dengan harapan supaya para siswa lebih cerdas dalam bermedia sosial. 

 

Ketua Tim Penggerak PKK Sukoharjo Hj Etik Suryani Wardoyo mengungkapkan, hingga tahun 2020 ini Sukoharjo telah mendapatkan 4 kali penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Hal tersebut tidak lepas dari peran wanita terutama yang tergabung dalam organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sukoharjo.

 

“Penghargaan tersebut tidak lepas dari upaya para wanita yang tergabung di Tim Penggerak PKK Sukoharjo untuk membangun koordinasi yang baik dengan masyarakat, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk turut mengedukasi masyarakat di daerah Sukoharjo,” paparnya.

 

Dalam kagiatan bincang-bincang yang mengangkat tema 'Eskalasi Peran Serta Perempuan dalam Bidang Sosial Keagamaan Guna Mereduksi kekerasan pada Anak' di Kabupaten Sukoharjo ini, Etik berharap para Ibu di Sukoharjo menjadi ibu yang cerdas yang bisa memilih dan memilah lingkungan mana yang baik dan tidak baik supaya tindak kekerasan terhadap anak ataupun perempuan tidak terjadi. 

 

"Tanamkan agama pada anak agar dengan keimanan dan ketakwaannya di manapun anak berada dia akan bisa memfilter dan memilih lingkungan yang baik untuk dirinya," pngkasnya.  

 

Kontributor: Arindya
Editor: Abdul Muiz