Lomba Menulis Cerpen Santri Nusantara Digelar UIN Suka
NU Online · Selasa, 23 Juli 2013 | 09:27 WIB
Yogyakarta, NU Online
Komunitas penerima beasiswa santri berprestasi Departemen Agama, CSSMORA (community of santri scholars of ministry of religious affairs) UIN Sunan Kalijaga menggelar Lomba Menulis Cerpen Santri Nusantara.
<>
Lomba menulis cerpen yang berlangsung hingga 25 Oktober nanti itu bertemakan kepahlawanan.
“Jadi yang diambil poinnya bukan pahlawan dalam konteks nasionalisme. Jadi bisa guru, kiai, atau ustadz yang memiliki jiwa kepahlawanan,” ungkap Muhammad Itsbatul Haq, ketua panitia penyelenggara saat ditanya tentang tema yang diangkatnya.
Menurut penuturan Itsbat, demikian Muhammad Itsbatul Haq akrab disapa, selain untuk mempopulerkan kalangan santri dan pesantren, lomba ini digelar juga untuk menggali potensi tulis-menulis di dunia pesantren. Maka tidak heran bila salah satu syarat peserta lomba ini adalah berstatus sebagai santri salah satu pesantren di Indonesia.
Itsbat juga mengaku, proses untuk mempopulerkan organisasi penyelenggara yaitu CSSMora juga dilakukan lewat event kali ini.
Salah satu syarat berpartisipasi dalam lomba ini yaitu berusia maksimal 22 tahun. Hal ini, menurut alumni PP Annuqayah ini, karena event tersebut secara spesifik ingin memberikan peluang yang sangat besar bagi generasi muda pesantren.
Selain lewat panflet serta memanfaatkan jejaring sosial, untuk memaksimalkan jumlah peserta, panitia juga berusaha untuk melayangkan surat permohonan delegasi ke pesantren-pesantren di tanah air.
“Anak CSS (CSSMora UIN Suka, red.) juga membawa panflet dan disebarkan di pondok masing-masing. Ada yang di Aceh, Kalimantan, Sulawesi, dan seterusnya,” ujar Itsbat.
Sebagai juri, panitia menghadirkan Floweria Syahrial, penulis dan trainer yang pernah menjadi kepala sekolah CWC (Forum Lingkar Pena). Selain itu, Indrian Koto, cerpenis serta blogger juga turut dihadirkan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua