LKNU Blitar Sosialisasikan Pengendalian TB Melalui Desa Siaga
NU Online · Ahad, 1 Maret 2015 | 03:01 WIB
Blitar, NU Online
Untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya Tuberkulosis (TB), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) melalui Lembaga Kesehatan NU (LKNU) mengintensifkan program desa siaga aktif dengan membentuk kelompok kader di desa-desa.
<>
Wijianto, fasilitator advokasi Community Empowerment of People Against Tuberculosis (CEPAT) LKNU Blitar mengungkapkan, upaya selama ini dengan mengandalkan keberadaan 1 kader di setiap desa dirasa kurang maksimal. Karennya, pihaknya menggelar Orientasi Desa Siaga ktif untuk pembentukan kelompok kader penanggulangan TB, Kamis (26/2) lalu.
Menurutnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempercepat penemuan dan penyembuhan suspek TB. “Dengan melibatkan kelompok kader dalam struktur desa siaga aktif maka kegiatan sosialisai pengendalian TB, pelacakan, dan pendampingan akan lebih mudah dan intensif,” ujarnya.
Ia menerangkan, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini CEPAT- LKNU akan memberikan dana pancingan di setiap desa terpilih sejumlah 2.500.000. Dana pancingan ini untuk membantu biaya operasional kader dalam mencari suspek, pendampingan dan kegiatan sosialisasi di masyarakat.
“Dana pancingan ini hanya bersifat pendorong, pemancing. Bukan satu-satunya solusi masalah.
Tetap diperlukan kebersamaan masyarakat dalam menggalang dana untuk membantu warga lain yang tidak mampu" ungkap Wijianto.
M. Faizin dari CEPAT-LKNU menjelaskan, pihaknya sudah memilih 6 desa dari 6 kecamatan di wilayah program kerja CEPAT-LKNU untuk mengikuti kegiatan orientasi desa siaga ini. Pemilihan desa ini berdasarkan kriteria; kepedulian pemerintah desa dan toma/toga, keberadaan kader, kemudahan akses masyarakat ke pelayanan dasar, keberadaan UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat), adanya dana dari APBDes dan kontribusi masyarakat, peran aktif masyarakat dan organisasi masyarakat, adanya Perdes Desa Siaga, Adanya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua