Karanganyar, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor bukan sekadar gerakan dalam arti sempit, tetapi gerakan pemuda Nahdlatul Ulama yang memiliki misi dan visi yang jelas, selaras dengan tujuan pendiriannya serta gerakan penuh kesadaran.
Setidaknya ada lima kesadaran yang dapat menjadikan ruh gerakan Ansor seperti yang diungkapkan oleh Ketua MWCNU Mojogedang, Karanganyar Kiai Fauzan Suratno kepada kader PAC GP Ansor dan Banser Mojogedang saat pertemuan rutin di Pesantren Hidayatut Thulab Desa Pojok Mojogedang Karanganyar, Senin (15/2/2016).
Kiai Fauzan mengungkapkan bahwa ada lima kesadaran yang harus dimiliki GP Ansor dan terus menjadi karakteristik GP Ansor, yaitu kesadaran beragama, berilmu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Apabila lima kesadaran ini diurai ke dalam peran sosial di masyarakat, maka dapat dirinci ke dalam beberapa aksi sebagai berikut: pertama, al Wa’yu ad-Diniy atau kesadaran beragama, yaitu kita sebagai pemuda NU merupakan hamba Allah yang berkewajiban menyembah dan mengagungkan-Nya dalam ibadah-ibadah wajib dan sunah,” jelas Kiai Fauzan.
Kedua, kesadaran ilmiah atau al-Wa’yu al-Ilmi berarti Ansor NU harus senantiasa memelihara semangat keilmiahan dengan senantiasa belajar dan menambah ilmu dengan berbagai cara dalam setiap kesempatan dan di berbagai tempat.
Selanjutnya kesadaran berbangsa atau al-Wa’yu al-Wathoni dan bernegara membuat seorang pemuda harus mengambil peran dalam percaturan politik dan kemasyarakatan. Ansor tidak boleh acuh dan tidak ambil peduli dengan perkembangan yang terjadi di masyarakatnya, tapi harus berusaha mengambil peran dengan cara yang sebaik-baiknya dan dengan mendahulukan akhlakul karimah.
Kesadaran yang ke empat yaitu al-Wa’yu al-Itima’i atau kesadaran bermasyarakat, Pemuda NU harus aktif dalam masyarakatnya dalam bidang-bidang yang luas dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Yang terakhir adalah al-Wa’yu an-Nidzami atau kesadaran berorganisasi, kesadaran ini sangat penting karena didasarkan pada pemikiran bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri dan mencukupi seluruh kebutuhannya sendiri. Manusia harus mengorganisasikan dirinya bersama orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang diidamkan.
Kiai Fauzan berharap bahwa lima kesadaran ini harus menjadi pedoman GP Ansor agar bisa menjadi gerakan aktif yang siap hidup dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa dimanapun berada. (Ahmad Rosyidi/Fathoni)