Daerah

Lewat Formasi, Madrasah NU Ini Tingkatkan Silaturahim

Sab, 7 September 2019 | 19:00 WIB

Lewat Formasi, Madrasah NU Ini Tingkatkan Silaturahim

Penampilan peserta didik MINU KH Mukmin Sidoarjo pada acara Formasi. (Foto: NU Online/Moh Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Setiap orang tua selalu mendambakan putra-putrinya menjadi shalih dan shalihah, sukses dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Hal itu bisa dilakukan dengan banyak hal.
 
Di Sidoarjo, Jawa Timur, Forum Komunikasi Wali Siswa (Formasi) Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) KH Mukmin Sidoarjo, mengadakan kegiatan doa bersama dan istighotsah, di halaman madrasah setempat, Sabtu (7/9).
 
“Selain untuk mendoakan anak-anak agar diberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendoakan para pendahulu NU, wali siswa dan bapak ibu guru,” kata Anita Kuswahyuni. 
 
Kegiatan ini rutin diadakan setiap tiga bulan sekali, menjelang Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS).
 
"Pertama, tujuannya adalah untuk mendoakan anak-anak, supaya dalam proses belajar mendapatkan ilmu yang berkah, manfaat dunia akhirat, berprestasi. Serta masing-masing wali siswa, guru-guru, ulama pendahulu dari NU dan ibu-ibunya juga mendapatkan ilmu," kata Ketua Formasi tersebut kepada NU Online.
 
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahim antarwali siswa, yang setiap hari tidak pernah ketemu. Pihaknya berharap, melalui doa bersama dan istighotsah ini, para putra-putri mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
"Semoga kita semua secara bersama-sama semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semakin termotifasi dengan apa yang didapatkan di sekolah, sehingga bisa diteruskan di rumah masing-masing untuk senantiasa mendoakan putra-putrinya," ujar Anita.
 
Sementara itu, Nurul Hamamah mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Formasi ini. Pasalnya, orang tua bisa terlibat langsung untuk memberikan pendampingan kepada anak-anaknya, serta dapat menjalin komunikasi dengan pihak sekolah.
 
"Agar komunikasi antarsekolah dengan wali murid terjalin dengan baik dan tidak ada miss komunikasi. Sekolah tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan dari wali siswa, baik dalam pembelajaran ataupun lainnya," kata Kepala MINU KH Mukmin tersebut.
 
Dirinya menjelaskan, Formasi merupakan bentukan dari komite sejak 2008 silam. Dengan dibentukanya forum ini, program orang tua siswa maupun madrasah bisa berjalan baik.
 
"Sejak berdirinya forum wali siswa, banyak kegiatan yang dilakukan. Terutama istighotsah yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali,” jelasnya. 
 
Seiiring berjalannya waktu, akhirnya tercetus untuk mengadakan ngaji rutin yang dilaksanakan setiap Kamis siang dan Jumat pagi untuk wali siswa. 
 
“Mereka belajar membaca Al-Qur'an dan mengaji ilmu fiqih yang disampaikan oleh perwakilan guru MINU KH Mukmin," urainya.
 
Dengan adanya program yang sudah dijalankan wali siswa, mampu meningkatkan kualitas pendidikan maupun agama. Karena wali siswa bersentuhan langsung dalam mendampingi putra putrinya belajar, seperti mengaji Al-Qur’an. 
 
“Yang mana setiap harinya orang tua belum bisa mendampingi mengaji di rumah setelah maghrib, akan tetapi dengan program yang sudah berjalan ini, semuanya dapat berlangsung dengan baik,” tandasnya.
 
Istighotsah dan doa bersama tidak hanya dilakukan jelang ujian, tapi juga dilakukan untuk mendoakan siswa, keluarga, kemajuan dan keberkahan pendidikan yang ada di MINU KH Mukmin.
 
"Sesuai program yang ada, tidak hanya dilakukan ketika PTS dan PAS, kami juga melakukan kerja kelompok guru atau KKG, memberikan pembinaan, pelatihan kepada bapak ibu guru,” katanya. 
 
Hal ini tidak lain untuk meningkatkan mutu guru dan kemandiriannya. Sehingga kinerja dan keiinginan guru untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak, para guru yang berlandaskan Aswaja dapat tercapai.
 
Dari pantauan media ini di lokasi, ratusan orang tua siswa dengan khusu dan khidmat membaca istighotsah dan doa bersama.
 
Acara ini juga dimeriahkan menampilkan beragam kreatifitas anak-anak seperti paduan suara, al-banjari, istighotsah, doa bersama serta ceramah agama yang disampaikan Ustadzah Chasibatun Ni'mah dari Sidoarjo, atau yang biasa dikenal Bu Nyai Cecep. 
 
 
Pewarta: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi