Daerah

Lembaga Takmir Masjid NU Sumedang Revitalisasi Mesjid Sesuai Fungsi

NU Online  ·  Rabu, 4 Mei 2016 | 04:03 WIB

Sumedang, NU Online
Pengurus Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Sumedang secara kontinu melaksanakan pelatihan muharrik masjid ke setiap kecamatan di Kabupaten Sumedang. Mereka bermaksud mengoptimalkan fungsi masjid yang sebenarnya sesuai dengan yang Rasulullah SAW lakukan.

Pelatihan muharrik masjid pada Ahad, (1/5) dilaksanakan di Masjid Jami Kecamatan Surian. Sebanyak 50 orang pengurus masjid se-Kecamatan Surian berkumpul di masjid jami tersebut. Mereka antusias mengkuti dan menyimak setiap isi materi yang disampaikan oleh pemateri.

Pemateri pertama pada kesempatan itu Ketua NU Sumedang H Sa'dulloh. Ia menyampaikan materi tentang ke-NUan yang berhubungan dengan pengembangan masjid. Sebanyak 80 persen dari seluruh masjid yang ada di Indonesia menggunakan amaliah ala NU dalam hal beribadahnya. Hal ini harus terus dijaga. Salah satu untuk menjaganya yaitu dengan memfungsikan masjid tidak hanya untuk shalat. Tapi gunakan juga untuk proses pengkaderan anak-anak sebagai generasi NU masa depan. Buatlah masjid-masjid itu menjadi tempat pengajian dan kalau bisa berbentuk pasantren.

Selain itu pengurus masjid juga harus berani menempelkan logo-logo atau atribut NU. Misalnya di pintu atau kaca masjid ada stiker NU, di dalamnya ada kalender NU dan jadwal shalat yang ada logo NU-nya. Bila perlu pasang plang NU di depan masjid. Ini penting dilakukan mengingat sekarang ada beberapa golongan organisasi yang bukan NU ingin menguasai masjid NU, kata H Sa'dulloh.

Ketua LTMNU Sumedang Eman Sulaeman mengisi materi tentang sejarah Rasulullah SAW ketika membangun masjid di Madinah. Rasulullah ketika datang hijrah ke Madinah yang pertama kali dibangun adalah Masjid Nabawi, yang berlantai tanah dengan atap pelepah kurma. Mulai dari situ, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabat tentang aqidah Islam.

Ternyata tidak berhenti di situ, Rasulullah SAW juga menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan. Mulai dari dakwah, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi, serta pelayanan sosial. Tak heran bila di kemudian hari Masjid Nabawi mengangkat kota Madinah sebagai pusat peradaban. Begitu besar pengaruh masjid dalam kehidupan masyarakat.

Inilah yang alpa dari keberadaan masjid dewasa ini. Fungsi dan peran masjid yang begitu besar hanya dikerdilkan sebagai tempat shalat. “Marilah kita revitalisasi fungsi masjid sesuai dengan yang Rasulullah SAW ajarkan,” ajak Eman Sulaeman. (Ayi Abdul Kohar/Alhafiz K)