Daerah

Lembaga Falakiyah NU Jatim Gelar Kaderisasi Ulama Hisab Rukyat

Sen, 8 Juli 2019 | 01:00 WIB

Lumajang, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur kembali menggelar kegiatan rutin yakni kaderisasi ulama hisab rukyat. Acara ini merupakan angkatan kedua puluh tiga, dan dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul, Lumajang.

Kegiatan berlangsung selama dua sejak Sabtu sampai Ahad (6-7/7) dan diikuti utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Bahkan ada juga utusan dari sejumlah kampus seperti Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sekolah Tinggi Agama Ilmu Syariah Miftahul Ulum (Stismu), pejabat Kemenag dan KUA Kabupaten Lumajang, termasuk delegasi beberapa pesantren. Bahkan ada juga kontingen dari Semarang Jawa Tengah, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dihadiri Kepala Bakorwil Jawa Timur Wilayah Jember Juhairi, mewakili Ibu Gubernur Jawa Timur. Tampak pula Pengurus PCNU Lumajang, anggota Wakil Majlis Keluarga Pengasuh PPMU Bakid dan beberapa pengurus yayasan dan Pesantren Miftahul Ulum.

Dalam sambutannya, Ketua PW LFNU Jawa Timur, H Shofiyullah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setahun dua kali. “Materi diklat kali ini kita fokuskan pengukuran arah kiblat dengan berbagai metode dan alat," kata Gus Sofi, sapaan akrabnya, Ahad (7/7). 

Kegiatan yang bertemakan Kaderisasi Ulama Hisab Rukyat ini fokus kepada Diklat hisab rukyat. "Semoga yang hadir ini tidak hanya ahli dalam ilmu hisab dan rukyatnya tetapi betul-betul bisa mewarisi sifat-sifat dan karakter keulamaan itu sendiri,” ungkapnya.

Wakil Rais PCNU Lumajang KH Ahmad Qusyairi sekaligus mewakili tuan rumah menyampaikan terima kasih kepada pengurus PW LFNU Jawa Timur. “Karena untuk kegiatan kali ini diselenggarakan di Lumajang, dan kegiatan sebagai sarana kaderisasi ulama hisab rukyat,” katanya. 

Pada kesempatan tersebut diingatkan bahwa tugas berat harus diemban kepengurusan falakiyah. Dan untuk dapat lebih mengenalkan lembaga, maka sejumlah terobosan harus dilakukan.

“NU Lumajang khususnya lembaga falakiyah diharapkan terus melakukan terobosan-terobosan kegiatan untuk mensyiarkan ilmu falak ini seperti yang telah dilakukan,” pintanya. (Ibnu Nawawi)