Daerah

Latih Kepekaan, Siswa Madrasah Ibtidaiyah NU Santuni Yatim Piatu

NU Online  ·  Rabu, 5 November 2014 | 05:35 WIB

Kudus, NU Online
Bagi masyarakat muslim, bulan Muharram merupakan momentum untuk membahagiakan yatim piatu dengan memberikan santunan. Di Madrasah ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Kudus, kegiatan santunan yatim piatu menjadi agenda rutin setiap  tahun.<>

Senin (3/11) kemarin, MINU Miftahul Huda Sudimoro Karangmalang Gebog dan MINU Al Huda Padurenan Gebog Kudus memberikan santunan kepada anak didiknya yang brstatus yatim piatu berupa uang tunai dalam jumlah yang berbeda.

Menurut Guru MINU Miftahul Huda Machfudz Nahrowi, madrasah menyantuni 23 anak dengan rincian 1  anak yatim, 17 yatim dan 5 piatu. Masing-masing anak menerima uang tunai Rp 350.000,/yatim piatu, Rp 140. 000/yatim dan Rp 69.000/anak piatu.

"Dana yang dibagikan kepada mereka merupakan hasil iuran siswa sisiwi dan guru madrasah sini," terangnya kepada NU Online.

Nahrowi menandaskan kegiatan santunan ini untuk melatih kepekaan dan kepeduliaan sosial anak didik sepaya memiliki perhatian dan rasa sayang kepada anak yatim piatu. Disamping  juga ikut memberikan kebahagiaan bagi anak yang telah ditinggal orang tuanya ini.

Pernyataan senada juga disampaikan kepala MINU Al-Huda Padurenan Mustahal. Dikatakan, pihaknya mengajak semua anak didiknya iuran santunan dalam rangka menumbuhkan rasa empati serta menanamkan nilai – nilai hidup sosial terhadap anak yatim piatu.

"Tahun ini,  MI Alhuda membagikan santunan Rp 400.000 untuk 11 yatim dan Rp 250.000 kepada 8 piatu dari siswa sisiwi madrasah ini," terangnya.

Kedua guru madrasah ini mengharapkan anak yatim tetap memliki semangat hidup dan giat belajar meraih cita-cita masa depan. "Menjadi yatim piatu, jangan minder ataupun berkecil hati. Sebab banyak orang-orang hebat dan sukses walaupun masa kecilnya yatim/piatu seperti halnya Rasulullah," pesan Mahfudz Nahrowi. (Qomarul Adib/Anam)