Daerah

Lakpesdam dan Lesbumi Solo Sampaikan Sikap Menjamurnya Islam Transnasional

Sab, 31 Agustus 2019 | 12:00 WIB

Lakpesdam dan Lesbumi Solo Sampaikan Sikap Menjamurnya Islam Transnasional

Ngaji Budaya, Lakpesdam dan Lesbumi NU Solo

Solo, NU Online
Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Kota Surakarta menyatakan sejumlah pernyataan sikap, terkait menjamurnya ideologi Islam Transnasional. 
 
Mereka mengajak masyarakat untuk kembali menyelaraskan pemikiran dan ide-ide Islam damai ala Islam Nusantara.
 
Kepada NU Online, Jumat (30/8) malam, Ketua PC Lesbumi NU Kota Surakarta, Muhammad Taufik Yahya mengatakan, dalam konteks Indonesia, tantangan semakin kompleks dengan menguatnya pemahaman agama sebagai ideologi bukan sebagai nilai. 
 
"Padahal, agama seharusnya bisa dipahami melalui konteks yang ada di masyarakat.
 Pemahaman tekstual inilah yang diusung oleh ideologi Islam Transnasional yang telah menjamur di pelbagai level masyarakat. Belum lagi dengan isu persekusi hingga diskriminasi dan hate speech di sosial media, terutama sejak panasnya politik 2019,” terangnya.
 
Oleh karena itu, sebagai solusinya perlu untuk kembali menyelaraskan pemikiran dan ide-ide Islam damai ala Islam Nusantara kepada seluruh masyarakat.
 
Sebelumnya, dalam acara bertajuk Ngaji Budaya yang digelar di Kantor PCNU Surakarta itu, Lakpesdam dan Lesbumi juga menyampaikan sejumlah pernyataan sikap, yakni Pertama, Islam Nusantara adalah bukan aliran agama baru atau ideologi baru, tetapi sintesa dari agama yang hanya berbasis teks, politik atau ideologi. Islam menjadi sangat kering dari nilai nilai kedamaian. Baik diri maupun masyarakat.
 
"Kedua, Islam Nusantara adalah spirit yang menjadi isi dari kekosongan pikir dan kekosongan jiwa, ketika agama hanya dimaknai tekstualitas semata, tanpa didasari pemahaman dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai kebangsaan," tegasnya.
 
Ketiga, lanjutnya, Islam Nusantara adalah solusi bagi semua manusia berbangsa dan beragama dalam hal memahami agama secara keseluruhan, baik dalam pendekatan secara budaya, politik, ideologi dan juga spiritual.
 
"Keempat, Islam Nusantara adalah jawaban bagi semua yang memaknai beragama sekaligus berbudaya. Mengedepankan kaidah ”Al-muhafadzotu ala qodimi as-sholih, wal akhdu biljadidil aslah” yang artinya memelihara tradisi yang baik, serta mengadopsi tradisi baru yang lebih baik," tandasnya.
 
PCNU Surakarta lanjutnya, mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama sadar dalam sikap beragama dengan penuh kasih sayang. Serta mengedepankan nilai-nilai persatuan yang dibalut rasa kebinekaan dan kesadaran akan pentingnya menjadi manusia yang berbudaya.
 
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Muiz