Daerah

Kompak Tiga Unsur, Bangsa Akan Sukses

Rab, 3 Juli 2013 | 18:00 WIB

Karanganyar, NU Online
Kekompakan tiga unsur penting tampak pada peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Inshof Plesungan Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (2/7) malam. Tiga unsur tersebut, yakni umara, ulama, dan masyarakat. Umara diwakili Wakil Bupati Karanganyar dan Kapolres, ulama yakni para habaib dan kiai.
<>
“Kalau ketiganya kompak, insya Allah negeri ini akan aman dan makmur. Ini kalau diibaratkan seperti Imam dan muadzin,” terang Habib Muhammad Husein Al-Habsyi kepada para jamaah.

Ulama asal Solo tersebut menganalogikan, bahwa pemimpin itu kedudukannya seperti imam, sedangkan ulama adalah para muadzin (penyeru kebaikan), sedang para makmumnya adalah masyarakat.

“Apabila keduanya kompak, maka makmum menjadi tenang. Tapi sebaliknya, misal imam ingin sholat zuhur jam 12.00, tapi muadzin justru azan pukul 14.00, maka jamaah (masyarakat) akan menjadi bingung,”

Habib Muhammad kemudian memberikan keterangan tambahan, tentang pentingnya menjaga NKRI. “Mesti jaga persatuan, saling menghormati dan menjaga lisan. Tidak cocok dengan yang lain adalah hal biasa. Menjaga NKRI, sama dengan menjaga amanah Nabi, yakni hubul wathon minal iman,” tegasnya.

Sebagai bukti dalam menjaga komitmen NKRI, dalam acara yang bertajuk “Dengan Maulid Nabi saw, Kita Tingkatkan Karakter Bangsa, Demi Persatuan dan Kesatuan NKRI”, tersebut dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila di tengah acara, sebagai salah satu simbol nasionalisme.

Pada puncak acara sekaligus penutup, Rais A’am Jam’iyyah Ahlith Thoriqah Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, menandatangani peresmian Gedung Kanzus Sholawat yang dibangun di Pesantren Al-Inshof. Usai seremonial peresmian, beliau kemudian memberikan sejumlah wejangan kepada para jamaah.


Redaktur     : Abdullah Alawi
Kontributor : Ajie Najmuddin