Daerah

Komitmen PMII Jaga Keutuhan dan Keragaman Indonesia

Rab, 28 Agustus 2019 | 16:45 WIB

Komitmen PMII Jaga Keutuhan dan Keragaman Indonesia

M Irkham Thamrin (kiri)

Jombang, NU Online
Kasus yang cenderung berbau SARA kembali terjadi beberapa hari terakhir. Mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di Jawa menjadi 'korban' dari kasus yang sengaja 'digoreng' oleh pihak-pihak tertentu. 
 
Akibatnya, sempat beberapa mahasiswa Papua di Surabaya diamankan polisi. Dan tidak hanya itu, mahasiswa di beberapa daerah juga melakukan aksi turun jalan.
 
Situasi ini memantik beberapa organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung berupaya untuk kembali merajut dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Organisasi tersebut di antaranya PMII, HMI, GMNI dan KAMMI. Sementara upaya yang sudah dilakukan salah satunya adalah Dialog Kebangsaan dengan mengundang sejumlah elemen yang beragam.
 
Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Jombang, M Irkham Thamrin kepada NU Online, Rabu (28/8) mengungkapkan, beberapa organisasi kemahasiswaan di atas sampai saat ini berusaha semaksimal mungkin untuk meredakan situasi yang terjadi kala itu. Hal ini dilakukan agar ke depan tidak kembali terulang.
 
Menurut pandangannya, kasus berbau SARA juga intoleransi sebetulnya sering terjadi di Tanah Air, dan sampai sekarang belum bisa diselesaikan hingga ke akar permasalahan di Bumi Pertiwi ini. Meski ia menilai bahwa kasus itu adalah kasus lama.
"Ini menunjukkan kata dia, ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan kebinekaan belum sepenuhnya dapat diamalkan oleh warga negara.
 
Sementara di PMII, imbuhnya, mengajarkan bagaimana sikap kesetaraan dan toleransi bisa menjiwai para kader PMII. Dan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) merupakan narasi keilmuan dalam PMII yang mengajarkan mereka bersikap sebagaimana nilai-niai yang ada di Pancasila.
 
"Dalam PMII kita menngenal NDP, beberapa pilar di dalamnya seperti hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan manusia itu sendiri," tuturnya.
  
Pria 25 tahun asal Pekalongan ini menambahkan, beberapa poin dari Nilai Dasar Pergerakan merupakan wajah dari PMII yang harus dimaknai sebagai bentuk pengoptimalan sikap egaliter juga toleransi. 
 
"Untuk itu kita sebagai kader PMII senantiasa akan merawat betul terhadap keberagaman yang ada di Indonesia, termasuk tidak akan mempermasalahkan terkait SARA," imbuhnya.
 
Pilar ini menjadi pondasi kuat bagi kader PMII di setiap lini untuk memperjuangkan sikap yang ideal terhadap Tuhannya, antarsesama bangsa serta kepada alamnya. 
 
"Belum lagi dengan Aswaja, yang di dalam teori dan praktiknya menekankan akan pentingnya sikap saling menghormati antar bangsa juga mengajarkan sikap toleransi. Kader PMII tanpa diajak untuk mengibarkan toleransi, justru sudah mempraktikkannya lebih dulu," jelas Irham sapaan akrabnya.
 
Ia berjanji, PMII khususnya di Jombang akan selalu mengawal sikap kebinekaan dan toleransi serta mencegah kejadian kasus SARA ataupun intoleransi. 
 
"Kami PMII akan senantiasa mengawal sikap-sikap itu, karena merupakan salah satu tugas kami, dan kami sudah diajarkan sejak dikenalkan dengan PMII bahwa sikap kebinekaan dan toleransi adalah media pemersatu bangsa," tutupnya.
 
Kontributor: Syamsul Arifin
Editor: Muiz