Yogyakarta, NU Online
Sabtu (3/5) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Regional 2 (DIY-Jateng) mengadakan audiensi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Audiensi dilaksanakan di Gedung PWNU DIY.
<>
Kegiatan dihadiri oleh Presidium Nasional 4 KMNU Nasional, MPO KMNU Nasional, BPH KMNU Regional 2, Pengurus Inti KMNU UNY, KMNU UGM, dan KMNU UII. Selain itu, hadir pula beberapa Perwakilan PWNU Yogyakarta, di antaranya Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, Mukhtar Salim dan A’wan Syuriah PWNU DIY, Fathorrahman.
Muhammad Dliyauddin selaku Koordinator Badan Pengurus Harian (BPH) KMNU Regional 2 mengawali audiesi dengan menjelaskan apa itu KMNU dan tujuan atau latar belakang dibentuknya KMNU. Menurutnya, KMNU merupakan organisasi mahasiswa yang dibentuk untuk melestarikan tradisi dan kegiatan ilmiah ala Nahdlatul Ulama (NU).
KMNU didirikan dengan maksud untuk mengisi kekosongan dakwah NU di lingkungan kampus perguruan tinggi. Meski demikian, KMNU tidak berharap menjadi badan otonom NU. “Sebagai Nahdliyyin muda, kami hanya ingin berbakti kepada orang tua (NU) kami dengan mengisi kekosongan tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, Abdul Qayyum selaku MPO KMNU Nasional menjelaskan KMNU berbeda dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang sama-sama terlahir dari rahim NU. KMNU bergerak atau fokus di bidang kajian dan dakwah, sedangkan PMII fokus di bidang pergerakan. Oleh karena itu, tidak ada crash antara keduanya karena sudah ada segmentasi tugas. Menurutnya, KMNU berdiri bukan untuk menciptakan kemelut namun untuk menguatkan dan bersinergi.
PWNU DIY menyambut bahagia dan bersyukur atas berdirinya KMNU Nasional dan berharap KMNU bisa menjadi “sayap NU” di bidang dakwah di kampus perguruan tinggi di tengah maraknya gerakan Islam radikal di kampus-kampus perguruan tinggi. Adanya KMNU diharapkan dapat memberikan warna lain pada organisasi mahasiswa di perguruan tinggi. PWNU DIY berharap audiensi ini dapat menjadi pintu untuk bersama-sama membangun jam’iyah NU sesuai kapasitas masing-masing. (Nur Baeti/Mahbib)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua