Daerah

Kiai Subhan Makmun: Kenikmatan Bisa juga Ujian

NU Online  ·  Ahad, 13 Mei 2018 | 14:00 WIB

Kiai Subhan Makmun: Kenikmatan Bisa juga Ujian

KH Subhan Makmun Brebes (panturanews)

Brebes, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun menjelaskan pentingnya mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Karena kenikmatan bisa juga berujung ujian kalau tidak mensyukuri apa yang telah didapatkan.

“Allah SWT akan menilai seseorang dalam surat Al-Ankabut, bahwasanya setiap orang pasti akan diuji. Kalau diberikan nikmat yang banyak maka akan diuji mana yang imannya benar dan mana yang dusta,” papar Kiai Subhan saat memberikan pengajian perdana Ngaji Sabtu (Jitu) di Masjid Griya Praja, Pasarbatang Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (12/5) sore.

Menurut Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes itu, manusia mana yang akan mensyukuri nikmat dan yang mengeluh terus. Pengejawantahan syukur, kata Kiai Subkhan, ketika diberikan nikmat maka akan tekun beribadah. 

Dia mencontohkan, bila seorang pejabat rutin berjamaah sholat subuh namun ketika dipindah ke lokasi yang jauh bisakah istiqomah sholat berjamaah subuh atau justru lalai?

Itu adalah ujian nyata, berarti ibadahnya hanya didasari oleh jabatan kalau kemudian ditempat yang baru meninggalkan rutinitas berjamaah sholat subuh. Tidak istiqomah, itu ujian yang nyata meskipun rejekinya sama sama banyak. 

Menurutnya, sebagai manusia tidak perlu memikirkan imbalan yang akan diberikan Allah SWT. Karena sudah tercatat dan imbalan tersebut, tidak harus diberikan pada saat dirinya masih hidup. Bisa saja pemberian imbalan kebaikan kita akan diberikan kepada anak turunan kita. Karena kita baik, anak anak kita hingga cucu dan keturunan seterusnya akan meniru tekun beribadah dan berprestasi. 

“Bisa jadi, karena tidak amanah maka dirinya selamat dari jeratan hukum misalnya. Tetapi yang terjadi kemudian, anak-anaknya tidak patuh, durhaka dan membuat susah dirinya dan lingkungannya,” tandas Kiai Subhan. 

Ibadah kita tidak hanya mencari surga, tetapi mengejawantahkan kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT untuk kemashalatan umat manusia. Jangan sampai diri kita tidak bisa memancarkan sinar kebaikan akibat minyak dan sumbu yang kurang bersih. 

Kiai Subhan menyampaikan pentingnya umat manusia ngaji agar mengetahui baik buruknya kita berperilaku dibumi. Berperilaku kepada Allah SWT, kepada sesama Manusia dan kepada mahluk lain termasuk alam sekitar. 

Untuk mendapatkan semua itu, lanjutnya, umat manusia harus mempelajari tiga ilmu yang merupakan fardhu’ain. Yakni pertama, mempelajari ilmu yang bisa mengesahkan taatan, yakni ilmu fiqih. Kedua, ilmu yang bisa mengesahkan akidah tauhid, dengan mengenal ismu Allah, ilmu Tauhid, dan ketiga ilmu yang dapat membersihkan dan mensucikan hati yakni ilmu Tasawuf. 

Pengurus Masjid Griya Praja H Moh Aqso menjelaskan, KH Subkhan Makmun dalam sebulan dijadwalkan mengisi pengajian kitab Nurudzdzolam di Masjid Griya Praja Kelurahan Pasarbatang Kabupaten Brebes. Pengajian ini terbuka untuk umum, dan diserukan kepada umat Islam untuk berbondong-bondong mengunjunginya. (Wasdiun/Fathoni)