Daerah

Kiai dan Habib Bagaikan Kapal Keselamatan Dunia dan Akhirat

NU Online  ·  Jumat, 15 Juli 2016 | 07:02 WIB

Kudus, NU Online
Sejak zaman dulu, kiai dan habib mempunyai ikatan yang erat. Mereka bekerja sama dalam dakwah di jalan Allah. Mereka ibarat kapal yang bisa menyelamatkan umat dari malapetaka. Mereka sesuai dengan hadits-hadits Nabi Muhammad adalah para dzurriyah atau penerus gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW.

Demikian disampaikan Habib Muhammad bin Farid Al-Muthohar dalam peringatan Satu Abad Qudsiyyah di lapangan Desa Gemiring, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Kamis (14/7) malam.

Habib Muhammad menerangkan bahwa sanad-sanad keilmuan kiai nasionalis dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) juga bersanad dari para habib. “Makanya dalam syair lagu Habib Syekh, para kiai ulamanya NU, sedangkan para habib idolanya NU,” terang Habib asal Semarang yang juga keponakan dari Habib Syekh.

Ia mencontohkan, KH Mahfudh Tremas dan KH Nawawi Al-Bantani pernah mendapatkan ilmu atau berguru kepada dua Habib yang menjadi mufti di Haramaian waktu itu. Dua habib yang dimaksud yakni Habib Ali ibn Muhammad bin Husain Al-Habsyi, Habib Husain bin Muhammad ibn Husain Al-Habsyi.

“Mereka adalah kapal, bagaikan bahtera. Maka masuklah, selamatkan diri masuk ke kapal itu supaya selamat dari malapetaka dan sambil tetap berpegang tegunglah minta tolong kepada Allah,” terangnya di hadapan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Ia mengajak masyarakat supaya selalu mengikuti jejak para kiai dan habib. “Jika tidak mungkin seperti mereka, maka kita ikuti mereka. Apabila tidak bisa seperti mereka, menyerupai saja orang-orang yang saleh adalah suatu keberuntungan,” tegasnya.

Dalam acara ini dihadiri pula Habib Syekh bin Abdul Qadir As-Segaf dengan diiringi grup rebana Al-Mubarok Qudsiyyah dan Ahbabul Musthofa. (M Zidni Nafi’/Alhafiz K)