Daerah

KHR Cece Suryadin, Putera Pendiri NU Subang Wafat

NU Online  ·  Senin, 9 Februari 2015 | 07:33 WIB

Subang, NU Online 
KH Raden Cece Suryadin, putra dari pendiri PC NU Kabupaten Subang KH Syamsuddin Sulaiman wafat, Senin (9/2) pagi pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kepergian kiai yang juga aktif sebagai Mustasyar PC NU Subang ini meninggalkan duka mendalam bagi para tokoh NU dan masyarakat Subang.

<>

Pemakaman Pimpinan Ponpes al-Huda Pungangan Patokbeusi ini dilakukan di kampung halamannya di komplek pemakaman keluarga KH Syamsuddin, Dusun Pungangan Desa Rancabango Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat.

Sebelum dimakamkan, ribuan santri, kiai serta tokoh NU menyolati jenazahnya di Masjid Jami Al-Huda Pungangan. Santri dan masyarakat sekitar berebut untuk bisa memegang kranda yang membawa jenazah Kiai Cece menuju pemakaman.

"Hari ini kita bersama-sama hadir menyaksikan proses pemakaman ulama besar dan guru masyarakat, maka patutlah jika kita semua bersedih atas wafatnya beliau," ujar Ketua PC NU Subang, KH Musfieq Amrullah di komplek pemakaman.

Dia menambahkan, karena sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW Man lam yahzan bimautil ulama fahuwa munafiq, barang siapa yang tidak sedih atas wafatnya ulama maka dia termasuk orang yang munafik.

Menurutnya, Kiai Raden Cece merupakan ulama yang memiliki jasa besar, karena sudah turut serta dalam mencerdaskan masyarakat, sudah banyak menyampaikan hukum-hukum Allah kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Subang. 

"Saya yakin beliau juga sudah mengkader putra-putranya beserta para santrinya untuk menneruskan perjuangannya," ujarnya.

Dia menyampaikan, bahwa pendiri NU Subang, KH Mama Syamsuddin telah melahirkan ulama besar yakni KH Raden Cece Suryadin ini, dan tentu diharapkan keturunan-keturunannya juga bisa menjadi ulama besar yang bisa membimbing masyarakat menuju jalan Allah SWT.

Kiai Musfieq juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada KH Raden Cece beserta keluarga, karena sudah bisa menyumbangkan pengetahuan keagamaannya untuk kemajuan pendidikan Islam khususnya di Kabupaten Subang.

"Saya atas nama pribadi dan PC NU Kabupaten Subang meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada beliau dan keluarga," pungkasnya. (Zaenal Mutaqin/Fathoni)