Daerah

KH Marzuki Mustamar Jelaskan Konsep Tawasul

Ahad, 7 Januari 2018 | 10:05 WIB

Surabaya, NU Online
Kajian rutin setiap malam Ahad kembali digelar, Sabtu (6/1). Kajian yang diasuh oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar ini mengangkat tema soal tawasul.

"Tawasul adalah berdoa kepada Allah, dengan perantara kekasih Allah atau wali Allah dengan menyebut karamahnya," kata KH Marzuki Mustamar.

Kiai Marzuki Mustamar mengatakan, tawasul bukan perbuatan syirik karena tawasul meminta kepada Allah, bukan meminta kepada selain Allah.

"Dalam riwayat Shahih Bukhari nomor 1009-1010 dijelaskan, Ada seorang sahabat di depan wajah Nabi Muhammad SAW dan berdoa menyebut nama Nabi. Sahabat melanjutkan dengan melafalkan syair yang artinya 'Begitu putih, bercahaya wajah baginda Nabi Muhammad Saw' (semoga Allah menurunkan hujan lewat mendung lantaran wajah nabi yang putih)," lanjut Kiai Marzuki.

Tawasul kepada Nabi yang tidak lain merupakan kekasih Allah dan manusia yang paling dicintai Allah. Ketika seorang hamba meminta kepada Allah menyebut nama kekasih-Nya, Allah akan merasa senang sekali dan ridha. Ketika Allah sudah senang, doanya akan diistijabah atau dikabulkan.

"Tambahan itu sebagai salah satu etika dalam bertawasul," tutur kiai yang pernah menjadi Ketua PCNU Kabupaten Malang ini.

Pengasuh Ponpes Sabilul Rasyad Malang ini mengatakan, tawasul juga dilakukan oleh Sahabat Umar bin Khattab saat kejadian menimpa kepemerintaannya, yaitu pada saat musim paceklik. Sahabat Umar bin Al-Khattab mengajak untuk shalat istisqa' (shalat meminta hujan) dan Sahabat Umar sendiri yang memimpin doa istisqa' dengan bertawasul atau perantara syafaat nabi.

Kajian yang digelar di Mushala PWNU Jatim di Jalan Masjid Al-Akbar Timur No 9 Surabaya ini dihadiri sekitar 100 jamaah. Sebelum kajian dimulai, para jamaah terlebih dahulu shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan istighatsah. (Rof Maulana/Alhafiz K)