Daerah
Ketua PCNU Pamekasan Janji Mundur bila Berpolitik Praktis
NU Online · Selasa, 29 Maret 2016 | 01:04 WIB
KH Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan periode 2016-2021
Pamekasan, NU Online
Siap mundur jika terlibat dalam politik praktis, baik langsung maupun tidak langsung. Itulah janji KH Taufik Hasyim sesaat setelah dirinya menerima amanah sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Pamekasan.
Kiai Taufik terpilih sebagai ketua baru PCNU Pamekasan periode 2016-2021 dalam konferensi cabang (konfercab) yang berlangsung di Pesantren Kebun Baru Palengaan, Pamekasan, akhir pekan (27/3) lalu.
Dalam penjaringan, Kiai Taufik bersama Kiai Ahya' keluar sebagai kandidat. Dengan perolehan suara, Kiai Taufik mendapat dukungan 107 pengurus ranting. Sementara Kiai Ahya' memperoleh suara 87 pengurus ranting.
Berlanjut pada tahap pemilihan, suara Kiai Ahya' stagnan. Sedangkan suara Kiai Taufik bertambah 5 suara menjadi 112 suara dari pengurus ranting se-Kabupaten Pamekasan.
"Innalillah wa Inna Ilaihi raji’un, saya diberi amanah yang sangat berat oleh para ulama. Mohon doa dan dukungannya untuk kemajuan PCNU Pamekasan 5 tahun ke depan," terang kiai muda alumnus PMII Kediri Jawa Timur itu.
Mabincab PC PMII Pamekasan ini menegaskan, komitmen siap mundur atau diturunkan dari jabatannya bila berpolitik praktis merupakan kontrak mulia dengan Nahdliyin yang hadir di konferensi sebagai perwakilan dari Nahdliyin di Kabupaten Pamekasan.
Kalau di pemilihan ketua tanfidziyah menggunakan sistem pemungutan suara, tidak demikian halnya dengan pemilihan Rais Syuriah PCNU Pamekasan yang menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Muaranya, KH Mannan Fadholi diamanahi sebagai Rais Syuriah PCNU Pamekasan 5 tahun ke depan. (Hairul Anam/Mahbib)
Siap mundur jika terlibat dalam politik praktis, baik langsung maupun tidak langsung. Itulah janji KH Taufik Hasyim sesaat setelah dirinya menerima amanah sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Pamekasan.
Kiai Taufik terpilih sebagai ketua baru PCNU Pamekasan periode 2016-2021 dalam konferensi cabang (konfercab) yang berlangsung di Pesantren Kebun Baru Palengaan, Pamekasan, akhir pekan (27/3) lalu.
Dalam penjaringan, Kiai Taufik bersama Kiai Ahya' keluar sebagai kandidat. Dengan perolehan suara, Kiai Taufik mendapat dukungan 107 pengurus ranting. Sementara Kiai Ahya' memperoleh suara 87 pengurus ranting.
Berlanjut pada tahap pemilihan, suara Kiai Ahya' stagnan. Sedangkan suara Kiai Taufik bertambah 5 suara menjadi 112 suara dari pengurus ranting se-Kabupaten Pamekasan.
"Innalillah wa Inna Ilaihi raji’un, saya diberi amanah yang sangat berat oleh para ulama. Mohon doa dan dukungannya untuk kemajuan PCNU Pamekasan 5 tahun ke depan," terang kiai muda alumnus PMII Kediri Jawa Timur itu.
Mabincab PC PMII Pamekasan ini menegaskan, komitmen siap mundur atau diturunkan dari jabatannya bila berpolitik praktis merupakan kontrak mulia dengan Nahdliyin yang hadir di konferensi sebagai perwakilan dari Nahdliyin di Kabupaten Pamekasan.
Kalau di pemilihan ketua tanfidziyah menggunakan sistem pemungutan suara, tidak demikian halnya dengan pemilihan Rais Syuriah PCNU Pamekasan yang menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Muaranya, KH Mannan Fadholi diamanahi sebagai Rais Syuriah PCNU Pamekasan 5 tahun ke depan. (Hairul Anam/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua
