Daerah HARLAH NU

Ketua PCNU Jombang Wasiatkan Catur Tama

Jum, 8 Februari 2013 | 17:19 WIB

Jombang, NU Online
Peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama yang berbarengan dengan Maulidurrasul serta Pasar Rakyat, sore tadi dibuka dengan apel kesetiaan. NU akan kukuh menjaga empat pilar kebangsaan demi khidmat kepada negara.
<>
Alun-alun kota Jombang menjadi saksi komitmen pembelaan NU terhadap eksistensi NKRI. Ribuan fungsionaris, warga dan simpatisan NU memadati alun-alun kota santri dalam rangka mengikuti apel kesetiaan (8/2).

Pemimpin upacara, KH Isrofil Amar yang juga Ketua PCNU Jombang merasa bangga dan berterimakasih kepada semua elemen NU yang terlibat secara aktif demi suksesnya acara ini. Demikian juga kepada beberapa pihak, termasuk Pemkab Jombang yang bersinergi demi terselenggaranya kegiatan.

Dalam amanatnya, Kiai Isrofil –sapaan kesehariannya- mengingatkan para hadirin untuk tetap menjaga keutuhan bangsa. “Saya namakan kegiatan sore ini sebagai apel catur tama warga NU,” katanya. 

Secara rinci, Ketua PCNU Jombang dua periode ini menandaskan bahwa ada empat hal yang harus dipegang teguh oleh para fungsionaris dan warga NU.

Pertama adalah melaksanakan dan mensukseskan empat pilar bangsa Indonesia. Empat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Bagi Kiai Isrofil, komitmen ini tidak dapat ditawar. 

“Bahkan siapa saja, baik perorangan dan kelompok yang akan merongrong terhadap eksistensi empat pilar ini, maka akan berhadapan dengan NU,” katanya disambut aplaus panjang hadirin. “Marilah kita amankan empat pilar bangsa dan negara ini,” lanjutnya.

Yang kedua adalah warga NU wajib untuk mencintai dan mengembangkan jam’iyah Nahdlatul Ulama. “Di mana saja dan kapan saja, nahdliyin harus terus berjuang dan mendukung eksistensi NU,” katanya yang kembali disambut tepuk tangan hadirin.

Untuk yang ketiga adalah warga dan fungsionaris NU harus senantiasa mempelajari, mendalami dan mengamalkan aqidah Ahlussunnah wal jamaah. “Di mushalla dan masjid, mari kita gelorakan tahlil, yakni kalimat La ilaha illallah,” katanya. “Demikian juga di mushalla serta masjid, ayo kita gelorakan shalawat nabi, Allahumma shlli ‘ala Sayyidina Muhammad” katanya yang disambut “Allahumma shallu ‘alaihi” para hadirin.

Sedangkan tugas keempat adalah mencegah perbuatan mungkar. Dosen Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang ini mengingatkan bahwa dalam hidup pasti ada kebaikan dan keburukan. 

“Tugas kita adalah mengajak masyarakat untuk berbuat kebajikan,” terangnya. Namun demikian, Kiai Isrofil mengingatkan agar dalam menyeru kebaikan serta mencegah keburukan tetap dalam bingkai yang dibenarkan. “Strategi menyeru berbuat baik dan mencegah keburukan adalah dengan akhlakul karimah,” tandasnya.

Di akhir amanatnya, Kiai Isrofil menagih komitmen ribuan peserta apel untuk terus berada dan menjaga Nahdlatul Ulama. “Sekali NU, tetap NU,” katanya yang ditirukan seluruh peserta apel.

Kegiatan dihadiri seluruh badan otonom, lembaga, dan lajnah NU. Tampak pula para undangan dari unsur Muspida, partai politik dan elemen masyarakat Jombang lainnya. Bahkan anggota pramuka, kelompok barongsai juga ikut serta dalam apel kesetiaan yang dimulai sejak jam 15.00 hingga 17.00 WIB ini.

Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Syaifullah