Daerah

Ketua NU Solo: Hormati Hak Beragama

NU Online  Ā·  Rabu, 27 Februari 2013 | 02:32 WIB

Solo, NU Online
Kerukuan antar umat beragama tampak kental mewarnai perayaan Cap Go Meh di Pendhapi Gede Balaikota Solo, Ahad (24/2) malam lalu. Perayaan yang menjadi puncak diakhirinya rangkaian acara pergantian Tahun Baru Imlek 2564 ditutup dengan memanjatkan doa oleh pemuka agama dari enam keyakinan di Indonesia.<>

Perwakilan umat beragama tersebut di antaranya Doni Hadi Santoso (Budha), Pinandita Bagyo Hadi (Hindu), A Helmi Sakdillah (Islam), Romo (Katholik), Pdt Anthon Karundeng, STh (Kristen) dan Js Tjhie Sian Gie SPd (Konghuchu).

Keenam perwakilan kepercayaan agama memanjatkan doa sesuai agama dan kepercayaan mereka masing-masing. Ditemui seusai pembacaan doa, tokoh umat Konghuchu, Js Tjhie Sian Gie berharap, agar pada tahun baru ini persatuan dan kesatuan antar umat beragama maupun etnik dan suku makin erat.

ā€œKami berharap di tahun baru ini persatuan dan kesatuan antar etnik, suku, budaya dan agama makin erat terjaga dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang mengakibatkan perpecahan,ā€ ungkapnya.

Sementara itu Ketua PCNU Solo A Helmi Sakdillah, saat dikonfirmasi NU Online mengenai keikutsertaannya pada acara tersebut, Selasa (26/2) sore menjelaskan, Ā kehadirannya merupakan sebuah bentuk toleransi dalam beragama.

ā€œYang penting kita saling menghormati keyakinan masing-masing. Soal ubudiyyah kita tetap pegang prinsip. Sedangkan persoalan muamalah kita sah-sah saja berhubungan dengan umat Agama lain,ā€ papar Helmi.

ā€œSeperti halnya, ketika kita tinggal di sebuah perumahan yang majemuk warganya. Ada yang Islam, Kristen, Hindu. Maka kita semestinya tetap menjalin hubungan baik dengan mereka semua. Persoalan agama mereka lain, itu hak mereka,ā€ pungkasnya.



Redaktur Ā  Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin