Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Brebes, Athoillah, diprotes salah satu anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD setempat, Munifah. Pasalnya, ia dianggap berpihak pada partai tertentu.
Diceritakan Munifah, dalam acara Konsolidasi Majelis Wakil Cabang NU Losari pada Ahad (18/1) lalu, Athoillah hanya memberikan kesempatan ke salah satu parpol untuk menyampaikan pendapat, sementara pihaknya tidak.<>
“Tidak fair (adil), konsolidasi itu hanya diberikan pada PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama),” ujar Munifah sebagaimana disampaikan pada NU Online di Gedung DPRD Brebes, Jawa Tengah, Selasa (20/1).
Munifah mengaku menyayangkan sikap Athoillah yang tidak menjelaskan perjuangan dan ‘bakti’ PKB pada NU. “PKB sebagai partai yang dibidani NU, sejak dulu, PKB telah nyata memberikan bisyaroh pada NU maupun nahdliyin,” ungkapnya.
Sementara, PKNU, lanjutnya, belum memberikan apa-apa pada NU. ”Masa mengaku sebagai partainya Nahdliyin?” tukas Munifah.
Menggapi hal itu, Athoillah membantah telah bertindak pilih kasih pada forum konsolidasi MWC NU Losari itu. Pasalnya, dia sebagai tamu, tidak mengerti susunan acara sebelumnya.
Dia juga mengaku menyayangkan pembawa acara yang memberikan kesempatan pada Wakil Ketua Dewan Syura DPW PKNU Jateng KH Ahmad Badawi Basyir.
“Seharusnya, kalau beliau diberi kesempatan berbicara, sebelum saya memberikan materi konsolidasi. Sehingga bisa menyimpulkan arahan beliau dipandang dari sudut NU secara organisatoris,” ungkapnya.
Sebagai ketua PCNU, ia hanya menyarankan agar para caleg mampu mengambil hati nahdliyin. “Kalau sudah merasa jadi caleg, artinya telah memberi barokah pada NU, maka saran saya pada peserta konsolidasi justru menguntungkan Munifah,” timpalnya. (was)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua