Ketua Ansor Situbondo: Pemuda NU Berkontribusi Besar pada Bangsa Ini
Sel, 25 Februari 2020 | 11:30 WIB
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Yogie Kripsian Sah (di tengah). (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Situbondo, NU Online
Peran pemuda tak bisa dipandang sebelah mata. Sejarah kemerdekaan Indonesia membuktikan bahwa kekuatan pemuda mampu meluluhlantakkan benteng pertahanan penjajah di sejumlah tempat dan peristiwa. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa angkat kakinya kaum penjajah dari bumi pertiwi juga tak lepas dari peran pemuda NU.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Yogie Kripsian Sah saat memberikan sambutan dalam acara Ngopida (Ngobrol Santai tentang Kepemudaan) di Balai Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Situbodo, Senin (24/2).
Menurut Yogie, dari file sejarah, pemuda NU mempunyai kontribusi yang tidak kecil bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya. Ia lalu mendedah kisah perjuangan KH Abdul Wahab Chasbullah dalam keikut sertaannya membebaskan tanah air dari cengkeraman penjajah.
Katanya, jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1916, Mbah Wahab muda merintis lahirnya Nahdlatul Wathan. Saat itu beliau berusia 26 tahun. Dalam perjalanan berikutnya Mbah Wahab akhirnya mendirikan Gerakan Pemuda Ansor.
“Bayangkan, dalam usia yang masih relatif muda, Mbah Wahab sudah mampu menjadi penggerak pemuda lewat organisasi yang didirikannya. Spirit beliau harus menjadi penyemangat bagi kita untuk berbakti pada bangsa dan negara,” ucapnya.
Karena itu, Yogie berharap pemuda NU tidak lesu darah dalam menghadapi tantangan sebesar apapun. Pemuda harus mempunyai spirit untuk menaklukkan tantangan, apalagi membela NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dikatakannya, tantangan pemuda saat ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ujian yang dihadapi bangsa Indonesia saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk ketika menghadapi kekejaman aktivis PKI (Partai Komunis Indonesia).
“Makanya, kita tidak boleh diam saja. Kita harus memberi manfaat pada masyarakat, bangsa dan negara. Kita harus ikut andil mengentas keterbelakangan, mengurangi kemiskinan dan sebagainya,” pintanya.
Ngopida yang mengusung tema Pemuda Bergerak dan Menggerakkan itu dihadiri oleh 100 peserta dan anggota DPRD Jawa Timur asal Situbondo, Zeiniye sebagai narasumber.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Dzulqa’dah 1445 H Jatuh pada Jumat 10 Mei 2024
2
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
3
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Raos Syukur marang Gusti Allah
4
Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan
5
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan
6
Kilas Balik Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956
Terkini
Lihat Semua