Subang, NU Online
Di kalangan masyarakat tidak sedikit yang menganggap bahwa masa depan santri paling hanya menjadi kiai, ustadz atau amil. Saat ini asumsi itu sudah terbantah dengan banyaknya alumni pesantren yang menjadi pengusaha, polisi, pejabat eksekutif, legislatif, dan yudikatif serta profesi lainnya bahkan bisa menjadi Presiden seperti Gus Dur.
Mengenai hal ini, seorang alumni pesantren, Komisaris Besar Polisi Yahya Agil mengungkapkan rahasia dibalik kesuksesan seorang santri dalam kegiatan Harlah Ke-13 Pesantren Attawazun, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Ahad (22/5).
Perwira Menengah Polisi yang bertugas di Pusat Sejarah Polri itu mengungkapkan, santri biasanya tidak memikirkan kelak akan jadi apa, yang penting bagi santri adalah belajar dan belajar serta ikhlas, menjaga akhlakul karimah dan patuh terhadap kiai, dengan begitu ia akan mendapatkan ilmu dan juga keberkahan.
Ditambahkannya, ilmu adalah cahaya yang hanya bisa hinggap di dalam hati yang bersih dan ikhlas, selain itu doa dari kiai juga ikut terlibat dalam mengantarkan seorang santri menuju gerbang kesuksesan.
"Saya dulu tidak kepikiran akan jadi polisi, dulu berpikirnya belajar dan belajar, kiai tidak pernah nyuruh kamu harus jadi gini jadi gitu, sebab urusan rezeki Allah yang mengatur," jelas Alumni Pesantren Gontor dan Pesantren Wali Songo Ngabar itu.
Ia pun mengingatkan kepada para orang tua bahwa tugas orang tua adalah mengarahkan anak untuk selalu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
"Dulu orang tua saya tidak menyuruh supaya jadi ini jadi itu, yang penting jadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, itu saja cukup," tutup Yahya yang kini sedang menempuh studi S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. (Aiz Luthfi/Fathoni)