Daerah

Kesehatan Jadi Syarat Santri Kembali Ke Pesantren Darul Mustofa Demak 

Ahad, 7 Juni 2020 | 03:00 WIB

Kesehatan Jadi Syarat Santri Kembali Ke Pesantren Darul Mustofa Demak 

Santri cek kesehatan sebelum pulang kampung di Posko NU Kota Pekalongan Peduli (Foto: Ilustrasi/Abdul Muiz)

Demak, NU Online

Pesantren Tahfidzul Qur'an Anak-Anak Darul Mustofa Demak, Jawa Tengah mensyaratkan santrinya yang akan kembali ke pondok setelah menjalani masa liburan lebaran 1441 H harus dalam kondisi sehat.

Pengasuh Pesantren Darul Mustofa Jogoloyo, Wonosalam, Demak KH Muslih Abdurrahman mengatakan, santri harus sehat saat kembali ke pesantren setelah menjalani liburan di rumah. Khusus santri yang domisilinya berstatus zona merah disarankan untuk menunda keberangkatannya ke pondok.

"Kebijakan ini mengacu pada petunjuk pengurus RMINU Demak sebagai salah satu upaya mentaati protokol kesehatan di lingkungan pondok saat pandemi Covid-19 masih belum berakhir," kat kyai Muslih kepada NU Online di Demak, Ahad (7/6).

Dikatakan, saat ini sebagian santrinya yang sudah kembali ke pondok semuanya dinyatakan sehat. Saat berangkat ke pondok membawa surat keterangan sehat dari institusi kesehatan setempat dan pada saat mereka sampai di pondok harus menjalani skrining yang ditangani Satgas NU Peduli Covid-19 Demak.

"Selain badannya sehat dan tidak berasal dari daerah berzona merah, untuk menjamin sterilisasi santri juga disyaratkan sebelum berangkat tidak boleh beraktifitas di daerah berzona merah,' ungkapnya.

Disampaikan, sarat lainnya yakni perjalanannyapun harus menggunakan kendaraan pribadi, tidak boleh menggunakan transportasi umum. Rute perjalanannyapun harus satu tujuan yakni ke pondok, tidak boleh berhenti atau mampir ke tempat lain, termasuk rumah makan.

Dia menambahkan, untuk menghindari terjadinya kerumunan massa di pondok saat kedatangan santri, jadwal kehadiran santri yang diantar keluarganya juga  diatur bergelombang. 

"Pihak pondok sudah menyiapkan jadwal kapan waktunya santri masuk komplek pondok, karena itu sebelum berangkat wali santri harus berkoordinasi dengan pengurus pondok," paparnya.

Terkait jadwal kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan formal yang ada di pondok yakni madradah ibtidaiyah (MI), Kiai Muslih belum berani memastikan karena masih menunggu pengumuman dari pemerintah.

"Untuk jadwa masuk santri yang belajar di MI kami ikuti jadwal dari pemerintah. Sedang jadwal ngaji sudah dimulai, tentu dengan menggunakan protokol kesehatan dan keamanan," ujarnya.

Para pengasuh lanjutnya, selain harus bermasker juga mengenakan fasilitas pelindung wajah dan memastikan physical distance saat berlangsungnya aktivitas ngaji maupun aktivitas lainnya.

Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Demak dr Abdul Azis mengatakan, usai lebaran  sejumlah pesantren sudah berkomunikasi dengan satgas dan meminta agar sebelum masuk ke pondok santri diperiksa kesehatannya.

"Hal ini untuk memastikan bahwa saat masuk pesantren peserta didik benar-benar sehat kondisi badannya, di tengah pandemi covid-19," kata dokter Azis.

Disampaikan, untuk membantu pesantren dalam memenuhi protokol kesehatan para santri yang akan kembali ke pondok setelah menjalani masa liburan di tengah pandemi Covid-19, Satgas menjalin kerja sama dengan RMINU Demak.

"Saat ini sudah beberapa pesantren yang merealisasikan kerja sama itu. Selain realisasi kerja sama pemeriksaan para santri yang akan kembali ke pesantren itu juga dalam rangka memenuhi permintaan para orang tua santri dan sesuai dengan surat edaran dari RMINU Demak," pungkasnya.

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz