Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong
NU Online · Kamis, 24 Agustus 2017 | 05:02 WIB
Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch. Eksan mengaku prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menuntaskan pendidikan dasar 9 tahun. Sebab, hal tersebtu berkelit kelindan dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan daya saing Indonesia di hadapan dunia internasional.
Penyataan tersebut diungkapkan Eksan saat menjadi narasumber seminar yang digelar mahasiswa peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) Posko 90 IAIN Jember di SDN Sumberpandan, Dusun Curah Kebo, Desa Sumberpandaan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (24/8).
Keprihatinan yang diungkapkan Eskan bukan tanpa alasan. Ia merujuk pada data yang dibeber United Nations Children's Fund (UNICEF). Di situ disebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu, jumlah putus sekolah di Indonesia mencapai 2,5 juta anak.
Jumlah tersebut terdiri dari anak SD 600 ribu, sementara anak SMP 1,9 juta. Anak-anak yang putus sekolah, disebabkan karena kekurangan biaya, bekerja membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ke pesantren dan/atau keterampilan, dan lain sebagainya. Padahal, pemerintah telah menetapkan wajar (wajib belajar) 9 tahun gratis.
"Kondisi tersebut membuktikan bahwa semangat belajar anak rendah, dan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan dari orang tua juga sama-sama rendah. Karena itu, minat dan kesadaran masyarakat akan Wajar 9 tahun, perlu terus didorong," lanjutnya.
Ia menambahkan, Islam menaruh perhatian yang sangat besar terhadap betapa pentingnya pendidikan bagi manusia. Terbukti, begitu banyak rekomendasi dan dorongan agar manusia terus mencari ilmu.
"Tanpa ilmu, seorang mustahil menggapai kesuksesan. Sebab, dunia butuh ilmu, akhirat membutuhkan ilmu, dan kedua-keduanya juga membutuhkan ilmu," ucapnya.
Dikatakannya, ilmu adalah satu-satunya cara untuk merubah nasib dan meningkatkan derajat sosial ekonomi bangsa. Allah bahkan menggaransi bahwa kaum yang beriman dan berilmu, derajatnya akan dinaikan.
"Pengertian derajat sangat luas, ya derajat kemuliaan, derajat ekonomi, derajat sosial dan sebagainya," lanjutnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua