Kenapa Nabi Muhammad Diceritakan Kisah Orang Saleh Terdahulu?
NU Online · Selasa, 26 Januari 2016 | 23:01 WIB
Habib Umar Muthohar dari Semarang, Jawa Tengah menuturkan, membaca kisah para ulama dapat mencerahkan hati karena mengandung keteladanan yang dapat memberikan semangat dalam kehidupan.
"Kisah para wali, orang saleh, dan para ulama akan menjadi tentara untuk membuka hati kita," kata Habib Umar dalam Peringatan Maulidurrosul dan Haul Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani di Pesantren Salafiyah Al-Falah Karangrejo, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Jumat malam (22/1).
Habib Umar menjelaskan, dibalik kisah para orang saleh dan ulama terdapat hikmah yang dapat dipetik, bermanfaat sebagai obat bagi hati yang gundah, sumber keceriaan, dan penyejuk jiwa.
"Bila kita malas beribadah, bacalah kisah orang saleh ahli ibadah, bila kita malas bekerja, bacalah kisah orang hebat yang sukses. Karena itu semua dapat menggugah jiwa kita," kata Habib memberi semangat.
Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an, menceritakan kepada Nabi muhammad SAW tentang kisah-kisah para nabi terdahulu yang dikenal gigih berjuang dalam menjalankan perintah Allah SWT. Hal itu tak lain agar nabi muhammad semakin mantap dalam mengemban risalah kenabiannya.
"Nabi Muhammad saja yang merupakan kekasih Allah masih diceritakan tentang kisah pendahulunya. Apalagi kita yang hanya umatnya," jelasnya.
Membaca dan mempelajari perjalanan hidup Nabi melalui pembacaan maulid dan shalawat merupakan pintu berkah menuju kebahagiaan. Bahkan kebahagiaan seseorang tergantung pada sejauh mana ia mengikuti petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad SAW.
"Ingin bahagia, pelajari dan ikuti jejak orang saleh dan para ulama sebab mereka pasti bersambung dengan Rasulullah Muhammad SAW," pungkasnya.
Peringatan Maulidurrosul dan Haul Syaikh Abdul Qodir Al Jilani diisi dengan Tahtimul Qur'an, pembacaan tahlil dan Manaqib serta pembacaan Shalawat bersama Grup Ahbabul Mustofa, Madiun.
Selain dihadiri ribuan warga nahdliyin Pacitan, acara juga dihadiri oleh para kiai seperti, KH Umar Syahid, KH Faqih Sujak, KH Mahmud dan Kiai Muhammad Aminudin, Kiai Sardi dan Kiai Rizal Al Hafidz.. (Zaenal Faizin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua