Daerah

Kenang Riyanto, Ansor Mojokerto Raya Gelar Apel Kebinekaan

Sab, 14 Desember 2019 | 15:00 WIB

Kenang Riyanto, Ansor Mojokerto Raya Gelar Apel Kebinekaan

Apel kebinekaan mengenang jasa Riyanto. (Foto: NU Online/Syaul Alfuat)

Mojokerto, NU Online
Haul pahlawan kemanusiaan, sahabat Riyanto kini memasuki 19 tahun. Ia adalah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) yang gugur akibat ledakan bom saat menjaga Malam Misa Natal di Geraja Eben Haezer, jalan Kartini Kota Mojokerto, 24 Desember 2000. 
 
Untuk mengenang jasa Riyanto, Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Mojokerto Raya menghelat Apel Kebinekaan Sabtu (14/12). Kegiatan dipusatkan di Lapangan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Jawa Timur. 
 
Acara ini diikuti Banser dari sejumlah kota dan kabupaten di antaranya Jombang, Batu, Gresik, hingga Sidoarjo. Bahkan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Fatayat NU turut meramaikan. 
 
"Atas jasa dan perjuangan sahabat Riyanto, maka patut kita teladani dan kenang bersama. Utamanya pada sosok beliau yang memang sederhana. Kegiatan semacam ini adalah sebuah bentuk penghormatan kita kepada sosok pahlawan kemanusian" papar Ahmad Saifullah selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Mojokerto. 
 
Yang istimewa, pada kesempatan tersebut hadir Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna atau Kasatkornas Banser, H Alfa Isnaeni. Tampak pula, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasar (Ning Ita), Kapolres Kota Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto, perwakilan PCNU, FKUB, dan Kejari Kota Mojokerto. 
 
"Terdengar nyaring dari bumi Mojopahit ini, baik dalam negeri maupun luar negeri yang menanyakan sosok sejatinya Riyanto ini siapa?" ujar H Alfa Isnaeni saat berpidato. 
 
"Peran Riyanto yang dididik kiai. Kiai itu paham Islamnya ahlusunnah, tasammuh dan tawassuthnya juga. Sehingga lahirlah seorang Riyanto yang merelakan dirinya demi penyelenggaraan natal kaum Nasrani, kaum Katolik, dan kaum Kristiani untuk menjaga dan mengorbankan dirinya. Jadi, itu sebagi pedoman atau sebutan bahwa Riyanto adalah pahlawan kebinekaan dari Nahdlatul Ulama," imbuhnya. 
 
Sementara, Wali Kota Mojokerto menyampaikan bahwa acara ini patut diapreisiasi atas sinergitas Banser dari berbagai kota yang telah mengikuti acara dengan semangat dan kekompakan yang luar biasa. 
 
"Saya mengapresiasi acara ini karena tidak hanya Ansor dan Banser Mojokerto yang hadir. Ansor dan Banser dari berbagi daerah pun turut hadir. Ini menunjukkan sebuah sinergitas yang baik," jelas Ning Ita. 
 
Dirinya berharap, Banser terus menjadi garda terdepan untuk memberantas radikalisme dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. 
 
Selain apel kebinekaan, rangakain acara lainnya adalah Kirab 100 meter bendera merah putih yang sudah dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan seminar nasioanal yang bertemakan ‘Kontra Radikalisme dan Masa Depan Bineka Tunggal Ika’.
 
 
Kontributor: Syaiful Alfuat
Editor: Ibnu Nawawi