Daerah

Keberanian Itu Tumbuh Demi NU

NU Online  ·  Sabtu, 22 September 2018 | 14:40 WIB

Garut, NU Online
Risalah yang diemban oleh Rasulullah adalah Islam rahmatan lil alamin. Hal itu juga dipraktikan oleh para alim ulama dalam jamiyah di Nahdatul Ulama. NU merupakan organisasi diniyah Islamiah yang memiliki latar akidah Ahlisunnah wal Jamaah.

Oleh karenanya, NU patut diperhatikan oleh kita semua. "Perhatikan NU dengan sebaik-baiknya. Maksudnya berikan sumbangsih kita kepada NU, bukan kita hidup dari NU," demikian kata Ketua PCNU Garut, KH Atjeng Abdul Wahid, pada ngaji bulanan di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut, Kamis (20/9).

Pemahaman akan sumbangsih kita kepada NU, kata Kiai Atjeng, harus ditanamkan pada diri kita karena NU merupakan kekuatan jamiyah diniyah yang memelihara gerakan dan sekaligus para pengikutnya. "Kita harus berani mengorbankan diri kita, harta dan segalanya demi kepentingan NU," katanya di hadapan ribuan Nahdliyin.  

Pada pengajian yang dirangkai dengan pelantikan pengurus MWCNU Garut Kota dan Sekitarnya, serta  peringatan 10 Muharam 1440 Hijriah ini, ia mengatakan para pengurus yang baru dilantik dan yang sudah aktif hendaknya meniru uswah umat Islam, yaitu Rasulullah Saw. Rasulullah dalam berdakwah terbukti melakukannya secara kolektif dengan mengajak bukan mengejek.

"Mengejek hanya melahirkan pertentangan dan permusuhan. Sedangkan mengajak dengan hikmah akan menjadikan pemikiran kita semakin luas dan cerdas, serta semakin maju terdepan dalam pergaulan di tengah bangsa yang beragam," tegas Kiai Atjeng.

Ia menyebutkan warga NU dan para ulamanya sejak dahulu dikenal sebagai sosok yang ramah bukan pemarah, sosok yang bergerak menyampaikan perdamaian dan persatuan.

"Kita biasa bergaul di lintas mazhab dan dengan kalangan lintas agama. Hal itu terjadi karena landasan kita kuat dan senantiasa berada dibawah bimbingan para masyayikh," lugasnya.

Dengan konsep organisasi yang baku dan akidah yang kokoh, disertai doktrin tangguh dari Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari, warga NU dan para ulama selalu bergerak terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, hingga mempertahankan NKRI.

Tidak mengherankan bila mereka selalu berani dalam melawan berbagai gerakan intoleran, radikal dan bahkan gerakan terorisme. Hal itu karena kita memahami bahwa semua gerakan tersebut selalu merongrong bangsa dan negara menuju kehancuran. (Abdul Hadi Hasan/Kendi Setiawan)