Daerah

Kalau Tak Jadi Solusi, Minimal Jangan Jadi Masalah

NU Online  ·  Jumat, 17 November 2017 | 04:01 WIB

Jember, NU Online
Dewasa ini  sederet persoalan bangsa terus bermunculan mengiringi globalisasi informasi yang bergerak secara bebas memasuki ruang-ruang sempit masyarakat. Penyalahgunaan narkoba, kecenderungan seks bebas, tawuran dan sebagainya merupakan persoalan krusial yang terus menggerus kehidupan masyarakat, khususnya remaja. Itu harus dilawan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember Moch Eksan saat menjadi pemateri dalam acara Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) di aula Pondok Pesanstren Darul Hikam, Desa Kemuning, Kecamatan Jenggawah, Jember, Rabu  (15/11).

Menurutnya, pelajar NU mempunyai peluang besar untuk terlibat dalam mengatasi persoalan sosial tersebut. Sebab, mereka memilki jaringan yang bisa digerakkan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, kecenderungan seks bebas dan sebagainya, minimal di lingkungannya sendiri.

"Kalau tidak bisa menjadi solusi dari suatu masalah, minimal jangan menjadi bagian dari masalah itu sendiri," ucapnya.

Dikatakannya, saat ini moralitas sebagian generasi muda sudah mengalami degradasi begitu rupa. Seks bebas sudah dianggap biasa, menenggak minuman keras pun bukan lagi hal yang tabu, dan penyalahgunaan narkoba juga sudah tak asing. Realitas tersebut tentu patut menjadi perhatian sekaligus keprihatinan semua kalangan.

"Maka pelajar NU dengan bekal agamanya yang kuat, harus menjadi model generasi yang ideal di masyarakat. Tunjukkan bahwa pelajar NU punya akhlaq yang mulia," ungkapnya.

Dalam kesempatan  itu, ia juga mengimbau pelajar NU terus berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa harus kehilangan identitas ke-NU-annya. Mereka harus akrab dengan teknologi informasi, tidak asing dengan media sosial, paham dengan fitur-fitur dan apilaksi dan sebagainya. Pelajar yang demikian, katanya, sangat dibutuhkan dalam merepson era digitalisasi informasi yang akan terus berinovasi di masa-masa mendatang.

"Saya yakin anak-anak IPNU-IPPNU bisa menjadi santri milenial,"  pungkasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)