Kakak Kandung Ketua MUI dan Takmir Masjid Dapat Kiriman Peti Mati
NU Online · Rabu, 20 Juli 2011 | 10:33 WIB
Probolinggo, NU Online
Warga di Blok Kupang RT/RW 01/02 Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo mendadak dikejutkan oleh kiriman peti mati yang dialamatkan kepada Takmir masjid setempat, Abdul Fatah Irsyad (54) warga setempat.
Sontak saja, warga pun heboh dan mendatangi masjid yang sedang dibangun tersebut. Mereka kemudian mengerubungi peti mati yang masih lengkap dengan bunganya itu, dan banyak menanyakan perihal kiriman peti mati itu kepada Irsyad. Tak hanya warga, belasan wartawan cetak dan elektronik juga berdatangan atas kiriman peti mati itu.
<>
Kiriman peti mati yang diangkut oleh mobil Pick Up tersebut, diantar ke rumah Abdul Fatah Irsyad sekitar Pukul 12.00 siang kemarin, yang juga kebetulan berdekatan dengan masjid Rohmatullah. Usut punya usut, ternyata peti jenasah yang dikirim oleh tetangganya sendiri yakni Suaman (45) itu, ternyata salah alamat.
Suaman yang keseharian bekerja sebagai tukang becak itu berniat, peti yang sudah digunakan oleh bos-nya itu hendak dihibahkan ke masjid Rohmatullah yang baru saja dibangun sejak 7 bulan lalu. Peti mati sepanjang 180 cm dan lebar 50 cm yang sebenarnya sudah digunakan oleh bos-nya untuk mengangkut jenasah mertunya dari Jakarta itu kemungkinan dikasihkan langsung ke Suaman yang tak lain anak buahnya.
Bingung dengan keberadaan peti mati itu, yang dianggap tak layak lagi dipakai karena sudah digunakan mengangkut jenazah. Suaman akhirnya punya ide untuk mengantar peti mati berwarna coklat ke masjid setempat. Peti mati itu terbilang masih baru, dan ta'mir masjid meletakkan di pelataran masjid.
Menurut Abdul Fatah Irsyad kepada sejumlah wartawan mengatakan peti mati itu dikirim oleh Suaman dan Ismail, tetangganya sendiri. Peti mati itu berasal dari Jakarta, yang digunakan untuk pengiriman mayat menantu juragan Suaman dengan naik pesawat. Menantu juragannya Suaman itu kebetulan orang Probolinggo.
“Peti mati dibawa ke masjid ini diangkut oleh mobil pick-up. Dikirim ke sini karena dari pada tidak terpakai, mending disumbangkan ke masjid dengan harapan masih bisa difungsikan. Apalagi, pembangunan masjid ini membutuhkan dana Rp 1,6 miliar. Dana yang ada saat ini masih sangat jauh dari kebutuhan,” ujar Irsyad yang tak lain kakak kandung Ketua MUI Kecamatan Kedopok, Kiai. Nizar Irsyad.
Sepertinya, menurut Irsyad, peti mati yang baru saja ditempati mayat itu, tak bisa difungsikan. Sebab, bahannya bukan kayu jati, tapi kayu biasa yang harganya murah. “Mau dibuat rak dan tempat Al-Quran, cepat rusak. Mau dibuat benda lain, sepertinya tidak memungkinkan,” terangnya.
Namun, Irsyad juga yakin, menantu juragan Suaman itu bukan orang Islam, karena mayat yang beragama Islam tidak dibungkus peti. Namun, hingga kini Irsyad belum punya akal mau diapakan peti mati hasil sumbangan itu. “Kami masih belum tahu mau dibagaimanakan peti mati ini. Kami mau merapatkannya dulu dengan pengurus ta'mir lainnya barangkali ada ide,” imbuhnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Andi Sirajuddin
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
5
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua