Kader IPNU Bertekad Jadikan Desanya Pusat Produk Batik Pamekasan
NU Online · Sabtu, 29 Februari 2020 | 00:00 WIB

Para peserta Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Membatik, berfoto bersama di Balai Desa Bungbaruh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jumat (28/2)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Pernah berproses di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), kini A Fauzi mengemban amanah sebagai Kepala Desa (Kades) Bungbaruh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. A Fauzi berikhtiar menjadikan desanya sebagai salah satu pusat produk batik di Kabupaten Pamekasan.
Tekad tersebut diketengahkannya kepada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Miftahul Ulum, Kadur Pamekasan, dalam penutupan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Membatik, Jumat (28/2) di Balai Desa Bungbaruh.
"Kami sangat bangga dan sangat berterima kasih kepada PKBM Miftahul Ulum yang telah memilih desa kami objek pelatihan membatik. Terima kasih yang mendalam telah mengembangkan potensi desa dan memberikan pengetahuan membatik kepada warga kami. Ini menjadi awal yang baik memajukan desa," ungkap jebolan Universitas Islam Madura (UIM) Pesantren Bettet, Pamekasan itu.
Pemberian fasilitas berupa alat dan bahan membatik, seperti kain polos dan lainnya pasca pelatihan menjadi jalan Fauzi mengembangkan usaha milik desanya. Fauzi berharap peserta PKW memanfaatkannya dengan baik.
"Memang proses membatik membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan rumit, perlu ketelatenan dan kesabaran. Kendati demikian, kalian harus tetap maju, karena keterampilan itu harus dilatih dan diasah," tegas mantan Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) tersebut.
Proses belajar membatik, bagi Fauzi, merupakan latihan menjadi orang yang terampil. Hal tersebut diyakini dapat menumbuhkan bakat dan jiwa seni masing-masing orang.
"Membuat motif dan desain yang sesuai selera sendiri susah apalagi membuat motif yang cocok dengan pesanan orang lain. Tapi, ini tantangan yang baik. Pemikiran seperti ini harus tumbuh untuk menambah semangat membatik," tegasnya.
Fauzi menghendaki keterampilan membatik dari peserta bisa disinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, yakni sesuai instrusi Bupati H Baddrut Tamam, yang menekankan para kades membetuk Wirausaha Baru (WUB) beserta dengan anggarannya.
"Jika peserta PKW bisa konsisten, maka bisa bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Desa Bungbaruh. Ada dana untuk kelompok itu, sehingga bisa menjadi salah satu WUB di desa kita sekaligus menjadi salah satu desa yang memproduksi batik khas Pamekasan," terangnya.
Tentu alumni peserta PKW, tambahnya, harus proaktif berkomunikasi dengan pemerintah desa guna merencanakan tindak lanjut yang lebih produktif.
"Kami pemerintah desa selalu siap melayani dan memberikan solusi," tandasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua