Daerah

Kabut Asap, PMII IAIN Pontianak Bagi Ribuan Masker

NU Online  ·  Jumat, 24 Agustus 2018 | 01:30 WIB

Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat melakukan pembagian masker.  Ribuan masker tersebut diberikan kepada pengguna jalan di tiga titik lampu merah area Bundaran Digulis Untan, Kamis (23/8).

Hal tersebut dilakukan mengingat bencana kabut asap yang melanda Kota Pontianak akibat kebakaran hutan di beberapa titik. Hal tersebut tentu saja mengakibatkan kualitas udara menjadi tidak kondusif, dan sangat membahayakan bagi kesehatan. 

“Maka, PMII IAIN Pontianak tidak tinggal diam dengan membagikan masker kepada pengguna jalan. Agar masyarakat terbantu untuk tidak menghirup udara tercemar secara  langsung,” kata Tiara Sari.

Ketua Komisariat PMII IAIN Pontianak ini mengemukakan bahwa pembagian masker sebagai salah satu bentuk kepedulian mahasiswa kepada masyarakat. “Agar warga tidak menghirup udara kotor karena terkena imbas kebakaran hutan,” jelasnya. 

PMII IAIN Pontianak turut prihatin terhadap bencana kabut asap yang sudah sepekan tidak kunjung hilang. Bahkan sampai saat ini beberapa ambulan masih bekerja memadamkan api yang membakar hutan di kawasan tersebut. “Hal ini ditambah hujan yang belum turun karena memang di wilayah Pontianak masih musim kemarau,” jelasnya.

Ketika pembagian masker, masyarakat pengguna jalan sangat antusias karena merasa terbantu. “Ribuan masker ini diperoleh dari hasil kerja sama antara PMII dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak,” ungkapnya.

Melihat pengguna kendaraan roda dua dan roda empat yang melewati Bundaran digulis untan cukup banyak, maka ribuan masker telah habis. Dalam hal ini kader PMII IAIN Pontianak telah tertib ketika membagikan masker. 

Tidak hanya PMII IAIN Pontianak dalam waktu yang bersamaan siswa sdan iswi SMA Negeri 3 Pontianak, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit  Indonesia (GAPKI), serta Polisi Wanita (Polwan) Pontianak juga turut membagikan masker.  Sehingga dalam pembagian masker saling membaur, dan bekerja sama. Kegiatan dipungkasi dengan foto bersama. (Maulida/Ibnu Nawawi)