Daerah

Kabar Duka, KH Majid Kamil Maimoen Zubair Tutup Usia

Ahad, 12 Juli 2020 | 14:22 WIB

Kabar Duka, KH Majid Kamil Maimoen Zubair Tutup Usia

Gus Kamil Maimoen Zubair. (Foto: Istimewa)

Rembang, NU Online 
Innalillahi wainna ilahi raji’un. Kabar duka datang dari keluarga besar Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Salah satu Pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, KH Majid Kamil Maimoen Zubair (Gus Kamil) tutup usia, Ahad (12/7) malam.


Dikabarkan, almarhum mengembuskan napas terakhir sekira pukul 19.55 WIB. KH Majid Kamil MZ, tahun ini berusia 49 tahun. Gus Kamil lahir pada 20 Juni 1971 di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.


Gus Kamil merupakan putra keempat pasangan KH Maimoen Zubair dan Nyai Hj Masthi’ah binti KH Idris asal Cepu, Blora. Gus Kamil kecil tumbuh sebagaimana layaknya putra-putri Mbah Moen, merasakan gemblengan ilmu agama sejak belia.


Almarhum mulai dirawat di RSUD dr Soetrasno Rembang sejak empat hari yang lalu setelah mengalami gejala sesak nafas. Usai dilakukan rapid test dan swab, Ketua DPRD Rembang itu akhirnya diisolasi di ruang khusus. Selama perawatan, Gus Kamil sempat dikabarkan membaik. 


KH Zainul Umam (Gus Umam), adik kandung KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha), kepada NU Online membenarkan kabar tersebut. Hingga berita ini diturunkan, jenazah almarhum masih berada di RSUD Rembang.


“Ini saya masih berada di rumah sakit. Mengenai pemakaman, akan kita bahas dengan keluarga,” jelas Gus Umam.


Dalam catatan, Madrasah Ghazaliyah Syafi'iyyah (MGS) merupakan awal mula pengembaraan Gus Kamil di jagad keilmuan yang tak berujung. Santai dan ulet adalah kepribadian beliau, namun diiringi dengan kesungguhannya dalam belajar.


Setelah menamatkan pendidikan di MGS pada tahun 1992, Gus Kamil dikirim ke Ma'had Darut Tauhid, Makkah Arab Saudi untuk menimba ilmu kepada Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki. Di sana, ia mengaji, baik bersifat klasikal sampai sorogan kepada para ulama yang didatangkan ke Ma'had Darut Tauhid.


Pada 2003, ia diizinkan pulang ke Sarang. Sepulang dari Makkah al-Mukarromah, ia menetap di Sarang dan mengajar di Pesantren Al-Anwar untuk membantu merealisasikan visi dan misi Mbah Moen, ayahandanya. Hingga kini, Gus Kamil masih tercatat mengajar Ilmu Mushtholah Hadits.


Kontributor: Asmui
Editor: Musthofa Asrori