Daerah

Jelang Satu Abad, Santri Qudsiyyah Tulis Biografi Ulama Nusantara

NU Online  ·  Ahad, 31 Januari 2016 | 14:05 WIB

Kudus, NU Online
Dalam rangka Gebyar Satu Abad Madrasah Qudsiyyah Kudus, Ikatan Alumni Qudsiyyah (Ikaq) bekerja sama dengan mutakharijin Qudsiyyah di Semarang (MAQDIS) menggelar kegiatan Workshop Penulisan Biografi Ulama Nusantara di aula Madrasah Qudsiyyah Kudus, Sabtu (30/1) sore.

Acara yang bertajuk "Menghidupkan Kembali Semangat Satu Abad Perjuangan Muassis dan Asatidz Qudsiyyah" ini berlangsung selama Sabtu-Ahad (30-31/1) dan diikuti sedikitnya 40 santri-santri Qudsiyyah.

Ketua Maqdis M Rikza Chamami menegaskan pentingnya penulisan biografi para kiai-kiai Qudsiyyah guna diketahui oleh generasi-generasi selanjutnya.

"Niat kami adalah profil guru-guru kita, sampai kapan pun bisa dibaca anak cucu kita. Mari kita mulai untuk menulis profil beliau-beliau," terang Dosen UIN Walisongo semarang ini.

Lebih lanjut Alumni Qudsiyyah Kudus ini menuturkan, tulisan kita akan menjadi jariyah. Impian kita untuk mewujudkan biografi ulama Nusantara akan menjadi kado dan jariyah dalam satu abad Qudsiyyah.

Ia juga mengajak santri-santri Qudsiyyah untuk terus menulis biografi guru-guru Qudsiyyah agar perjuangannya dikenang sepanjang masa.

"Mari kita wujudkan profil guru-guru kita, kiai-kiai kita. Agar perjuangan dan nama harum beliau tetap abadi," tegasnya.

Ketua Ikaq HM Ihsan mendorong santri-santri Qudsiyyah untuk menulis sehingga dapat memberi manfaat untuk orang lain. "Salah satu kebanggaan guru adalah anak didiknya menjadi sukses, di mana ia sudah memberi manfaat terhadap banyak orang," kata dosen STAIN Kudus ini.

Ihsan menambahkan, penulisan profil guru-guru Qudsiyyah nantinya harus dipublikasikan sehingga dapat menginspirasi orang banyak.

"Tentang biografi, gaya-gaya khas para kyai, harus dieksplorasi lebih lanjut, agar menjadi inspirasi bagi pembaca," ujar alumni Qudsiyyah Kudus ini.

Madrasah Qudsiyyah Menara Kudus merupakan madrasah salaf yang didirikan oleh KHR Asnawi Kudus, salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama dari Kudus. Madrasah Qudsiyyah resmi berdiri pada tahun 1337 H. (Yusrul Wafa/Alhafiz K)